PATIMPUS.COM - Lolosnya Indonesia ke Piala Asia 2023 disambut meriah. Apalagi pada pertandingan terakhir kualifikasi group A, Indonesia membantai Nepal 7 gol tanpa balas.
Euphoria terasa dimana-mana. Pelatih dan pemain di elu-elukan. Disanjung. Seakan-akan Timnas telah membawa pulang trophy. Menjadi juara. Padahal tidak.
Liputan media tak kalah gencarnya. Timnas diberitakan siang malam. Saya tonton kemarin sore, Pratama Arhan, bek kiri Timnas diwawancarai Metro TV live.
Pemain Timnas mendadak terkenal. Popularitas mereka melambung. Siapa yang tak kenal saat ini dengan Nadeo, Asnawi, Saddil, Witan, Elkan, Arhan, Ridho, Fachruddin, Egy, Klok, Ricky, Dimas dan pemain Timnas lainnya.
Mereka menjadi idola baru. Diundang banyak media sebagai narasumber. Menjadi bintang iklan. Akun medsos mereka diserbu penggemar. Naik rating.
Sebagian menganggap euphoria ini wajar. 16 tahun penantian bukan waktu yang sedikit. Begitu bela mereka.
Tapi awas! Star syndrome sering menjangkiti pesepakbola muda. Tak sedikit dari mereka yang cepat merasa puas apabila sudah dikenal banyak orang.
Merasa dirinya sempurna. Sudah seperti bintang dan diidolakan banyak orang, padahal perjalanan karirnya masih seumur jagung.
Masih ingat dengan Syamsir Alam? Mantan striker Persiba Balikpapan ini pernah digadang-gadang sebagai pemain masa depan. Andalan Indonesia. Kecepatan dan kemampuannya mengolah si kulit bundar bikin orang berdecak kagum. Namun apa dinyana. Dia malah banting stir ke dunia entertainment.
Di level international ada Alexandre Pato, mantan stiker Brazil ini pernah disejajarkan dengan Ronaldo. Gaya permainannya mirip. Dia berhasil menghantarkan AC Milan meraih scudetto 2010/2011. Namun setelah itu meredup. Dia terkena star syndrome itu.
Pujian dan sanjungan sekedarnya saja. Jangan berlebihan. Kita tahu Timnas dihuni pemain-pemain muda. Mereka rentan terhadap pujian yang berlebihan itu.
Sama-sama kita jaga, kita bangun Timnas. Bukankah kritik dan saran lebih baik daripada pujian dan sanjungan. Kritik itu ibarat orang minum jamu, meski pahit namun menyehatkan.
Ingat! Perjalanan masih panjang. Masih ada 7 pertandingan yang harus ditaklukkan Timnas untuk menuju tangga juara. Menjadi kampiun di benua Asia. (Ardiansyah Hasibuan)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda