Headline News

‎Melaju Ke Semifinal, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Taklukkan Unggulan Empat Jepang‎

‎ PATIMPUS.COM - Ganda Putri unggulan keempat Jepang Hinata Suzuki/Nao Yamakita harus mengakui ketangguhan unggulan kelima pasangan Indones...

‎Melaju Ke Semifinal, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Taklukkan Unggulan Empat Jepang‎
| Sabtu, Oktober 25, 2025

By On Sabtu, Oktober 25, 2025


PATIMPUS.COM - Ganda Putri unggulan keempat Jepang Hinata Suzuki/Nao Yamakita harus mengakui ketangguhan unggulan kelima pasangan Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di turnamen Indonesia Masters 2025 yang berlangsung di GOR PBSI Sumut, jalan Pancing Medan ada Jumat (24/10/2025).

‎Kemangan apik penuh dramatis pebulutangkis andalan Indonesia di ganda putri ini, mengantarkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti melaju ke Semifinal Indonesia Masters 2025 Super 100.

‎Pertandingan berlangsung sengit sejak awal game pertama dimulai. Hinata Suzuki/Nao Yamakita sempat unggul di set pertama dengan skor 18-21. 

‎"Alhamdulillah hari ini kami bisa memenangkan pertandingan. Kami baru pertama kali ketemu dengan pasangan Jepang ini dan cukup kesulitan di game pertama," ungkap Apriyani Rahayu kepada awak media.

‎Belajar dari kekalahan set pertama, Apriyani/Fadia pun mampu bangkit dan tampil gemilang membalikkan keadaan di game kedua dengan skor kemenangan 21-12.

‎"Di game kedua kami mencoba membalikkan keadaan dan posisi lapangan cukup menguntungkan  karena cocok dengan pola permainan kami." tambah Apriyani.

‎Namun, pada game ketiga penentuan, pertarungan semakin menegangkan. Pasangan Hinata Suzuki/Nao Yamakita sempat mendominasi memimpin diawal pertandingan, dengan tampil tenang dan tetap konsisten dengan pola permainannya Apriyani/Fadia sukses menundukkan ganda putri asal Jepang dengan menutup skor kemenangan 21-17.

‎"Game ketiga kami mencoba konsisten dengan pola permainan kami dan juga terus berkomunikasi dengan pelatih dan partner. Mereka pola mainnya gak ada yang berubah jadi tinggal kami yang harus siap aja." terang Apriyani.

‎Untuk menghadapi semifinal, Apriyani/Fadia akan kembali bertemu dengan wakil Jepang lainnya. Apriani menambahkan akan fokus mengevaluasi permainan dan beradaptasi pada kondisi lapangan.

‎"Besok lawan Jepang lagi dari kami akan mempersiapkan diri sendiri untuk pola permainannya dan harus tau kondisi lapangan seperti apa dan pastinya kami siap capek juga buat laga besok." tambah Apriyani.

‎Sementara itu, ketangguhan dengan pola permainan yang cukup bagus dari Hinata Suzuki/Nao Yamakita dari Jepang saat diset pertama diakui oleh Siti Fadia Silva Ramadhanti.

‎Namun, Siti Fadia tidak terkejut. Dia sudah menyangka akan terjadi perlawanan yang sengit dari lawannya, karena menurutnya lagi siapapun pasti mau menang.

‎"Mendapat perlawanan sengit dari lawan saya memang sudah menyangka, karena siapapun pasti mau menang dan tadi lawan punya pola permainan yang cukup bagus, jadi di game pertama kami sempat kaget dan kerepotan juga." tutup Siti Fadia. (Soni)

Perumda Tirtanadi Jalin MoU dengan Kejari Medan
| Jumat, Oktober 24, 2025

By On Jumat, Oktober 24, 2025


PATIMPUS.COM - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ardian Surbakti selaku pihak pertama dari Perumda Tirtanadi jalin Memorandum of Understanding (MoU) nota kesepahaman (perjanjian kerjasama) dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan Fajar Syah Putra SH MH selaku pihak kedua di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan Jln Adi Negoro No 5 Medan Kamis (23/10/2025).


Penandatanganan MoU tersebut, yang berlangsung khidmat bertujuan untuk penanganan/penyelesaian kasus hukum perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) yang dihadapi Tirtanadi. 


"MoU ini akan berlangsung selama 2 tahun,"ujar Direktur Utama Ardian Surbakti didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan (Ka.Sekper) Nurlin, Kabid Kerjasama Bebby Hendriany beserta staf bidang hukum Ghita Ghassani.


Dikatakan Ardian Surbakti diharapkan dari MoU ini pihak Kejari Medan akan memberikan masukan - masukan kepada Tirtanadi terkait kebijakan - kebijakan yang dilakukan Tirtanadi agar tidak melanggar hukum.


"Diharapkan MoU ini nantinya pihak Kejari Medan dapat memberikan masukan secara TUN maupun perdata kepada Tirtanadi agar kegiatan di Tirtanadi tidak melanggar hukum," ungkap Ardian Surbakti.


Selain itu dikatakannya ke depan Perumda Tirtanadi sangat memerlukan masukan - masukan secara TUN perihal kerjasama dengan pihak ketiga.


Sementara Anggota Dewan Pengawas Tirtanadi Andi Atmoko Panggabean sangat mengapresiasi MoU Tirtanadi dengan Kejari Medan ia berharap kedepannya Tirtanadi dalam bekerja tidak ada yang melanggar hukum secara perdata maupun TUN, sehingga seluruh keputusan yang dibuat sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


"Kami sangat apresiasi MoU ini semoga kedepan nantinya Tirtanadi dalam mengambil keputusan secara perdata maupun TUN sudah sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku sehingga para pegawai tidak merasa khawatir dengan keputusan yang diambilnya,"ujar Andi Atmoko melalui telepon selularnya Jumat (24/10/2025). (don)

Sekretaris Kemendukbangga BKKBN Isi Kuliah di USU Sebut Pendidikan Tinggi Punya Peran Penting Optimalkan Bonus Demografi dan Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 8%
| Jumat, Oktober 24, 2025

By On Jumat, Oktober 24, 2025


PATIMPUS.COM - Perguruan Tinggi berperan penting dalam pencapaian Indonesia Emas dan optimalisasi bonus demografi, serta mendukung tekad Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.


Hal ini diungkapkan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Prof Budi Setiyono saat mengisi kuliah umum di Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (24/10/2025).


Kegiatan kuliah umum ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan pejabat universitas dengan mengambil tema tentang “Generasi Produktif Siap menuju Indonesia Emas 2045”. 


“Indonesia saat ini berada di ambang peluang besar untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Salah satu kunci utama untuk mencapai visi ini adalah dengan mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh negara ini. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan inovatif,” terangnya.


Bonus Demografi: Peluang dan Tantangan

Bonus demografi adalah fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif. Ini adalah peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Namun, bonus demografi juga dapat menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik.

 

Perguruan tinggi berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan inovatif. Prof Budi berpesan beberapa hal dapat dilakukan oleh perguruan tinggi untuk membantu pencapai Indonesia Emas dan optimalisasi bonus demografi diantaranya meningkatkan Kualitas Pendidikan.


“Perguruan tinggi perlu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan layanan tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian) yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders, meningkatkan kualitas dosen, dan menyediakan fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar,” imbuh Prof Budi.


Kemudian dengan mengembangkan kurikulum dan keterampilan yang Relevan. “Kembangkan kurikulum dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti keterampilan teknologi, keterampilan komunikasi, dan keterampilan kepemimpinan,” tambahnya.


Terakhir, kata Prof Budi, membangun kerjasama dengan Industri sebagai cara untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri, jelasnya.


Dukungan untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%


Sesmendukbangga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tekad kuat untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun selama periode 2025-2029. 


“Target ini merupakan bagian dari kebijakan "Prabowonomics" yang berfokus pada pembangunan ekonomi berbasis kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional.”

 

Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.


"Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan keterampilan yang relevan, perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia," tutup Prof Budi.


Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dr. Fatmawati, ST., M.Eng., menegaskan bahwa bonus demografi bukan sekadar statistik, melainkan peluang strategis yang harus diiringi dengan peningkatan kualitas dan profesionalisme generasi muda. 


“Generasi produktif jangan hanya dilihat dari angka. Kita harus pastikan mereka benar-benar bekerja di sektor formal dan mampu menyumbang secara fiskal bagi negara,” ujar Fatmawati.


Bonus Demografi: Peluang atau Beban?


Fatmawati menjelaskan bahwa meskipun jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non-produktif, hal itu belum menjamin pertumbuhan ekonomi. Banyak dari mereka justru terserap di sektor informal seperti pemulung, pedagang kaki lima, atau buruh harian, yang tidak memiliki kontribusi fiskal langsung.


“Kalau kita ingin Indonesia maju, pertumbuhan ekonomi harus di atas 8%. Tapi kalau generasi produktif kita hanya terserap di sektor informal, itu tidak cukup,” tegasnya.


Tantangan Supply dan Demand Tenaga Kerja


Ia juga menyoroti ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan. “Kalau supply tenaga kerja dua juta, tapi demand-nya hanya satu juta, maka satu juta sisanya akan menganggur. Ini PR besar bagi semua kementerian dan lembaga,” jelas Fatmawati.


Fatmawati menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta. “Kita harus bersiap bersama. Bonus demografi hanya akan menjadi berkah jika kita mampu mengelola supply dan demand secara seimbang,” tutupnya. (don)


Innalillahi, Rico Waas Lepas Jenazah Camat Medan Amplas Untuk Dimakamkan
| Kamis, Oktober 23, 2025

By On Kamis, Oktober 23, 2025

 


PATIMPUS.COM - Duka menyelimuti prosesi pemberangkatan jenazah Camat Medan Amplas, Putera Ramadan Situmeang SSTP MAP, yang wafat pada Kamis (23/10/2025) pukul 02.30 WIB di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).


Upacara pemberangkatan jenazah yang dipimpin Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, berlangsung khidmat dan sarat penghormatan atas jasa almarhum.


Ditandai dengan penyelempangan bendera Merah Putih di atas peti jenazah, almarhum diberangkatkan dari kediamannya di Jalan Danau Ranau, menuju Masjid Syuhada di Jalan Danau Toba untuk disalatkan, sebelum dimakamkan di Pekuburan Muslim Kompleks Trikora, Jalan Danau Singkarak.


Dalam sambutannya, Rico Waas mengenang pertemuan terakhirnya dengan almarhum. Dengan suara bergetar ia bercerita, sekitar belasan hari yang lalu, ia berkunjung ke rumah Putera.


"Saat itu beliau dalam keadaan sakit dan lemah. Saya hanya menyampaikan satu hal: saya perintahkan beliau untuk berjuang — berjuang untuk tetap sehat, tetap semangat, dan berangkat berobat. Dengan napas berat, beliau menjawab, ‘Perintah diterima dan siap dilaksanakan’,” ujar Rico Waas.


Dalam prosesi yang diikuti Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua TP PKK Kota Medan Airin Rico Waas, para pimpinan perangkat daerah, camat dan lurah se-Kota Medan, sanak keluarga almarhum, serta masyarakat sekitar, Wali Kota menekankan, hingga akhir hayatnya almarhum telah melaksanakan perintah terakhir tersebut dengan penuh tanggung jawab dan keteguhan hati.


“Untuk itu, kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Camat Medan Amplas, Putera Ramadan Situmeang, beserta seluruh keluarga. Doa kami semoga beliau diberikan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ucap Rico dengan nada haru.


Beliau juga mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemko Medan untuk meneladani semangat pengabdian dan ketulusan almarhum dalam menjalankan amanah. 


“Kita kehilangan sosok ASN yang berintegritas, rendah hati, dan penuh tanggung jawab. Semoga semangat dan keikhlasannya menjadi inspirasi bagi kita semua,” tambahnya. 


Putera Ramadan Situmeang lahir di Medan, 13 September 1977. Ia dikenal sebagai pribadi bersahaja, disiplin, dan pekerja keras di kalangan rekan sejawat maupun warga. Menempuh pendidikan dari SD Negeri 060840 Medan, SMP Negeri 7 Medan, SMA Swasta Tunas Karya, lalu melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan (STIP) Departemen Dalam Negeri, dan menuntaskan S2 Ilmu Administrasi Publik di Universitas Medan Area (UMA).


Dalam kariernya sebagai aparatur sipil negara, almarhum telah menempuh berbagai jabatan strategis, yakni

Sekretaris Lurah Kampung Baru, Lurah Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan, Lurah Durian Kecamatan Medan Timur, Sekretaris Camat Medan Belawan, Kepala Bidang Operasional Sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Medan, Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Medan, Camat Medan Helvetia, dan Camat Medan Amplas. 


Almarhum meninggalkan seorang istri, dr. Eliane Putera Ramadan, dan tiga orang anak: M. Rafi Hatta Situmeang, Razan Akbar Kahfi Situmeang, dan Jasmine Alya Situmeang.


Rico Waas menutup sambutannya dengan doa agar seluruh amal ibadah dan kebaikan almarhum diterima oleh Allah..


“Semoga Allah mengampuni segala kesalahan almarhum dan menjadikan kita semua orang-orang yang mampu mengambil hikmah dari kegigihan dan keikhlasannya dalam berbakti kepada masyarakat,” tutupnya. (rel)

Pemerintah Daerah Harus Mendukung Tekad Presiden Prabowo Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
| Kamis, Oktober 23, 2025

By On Kamis, Oktober 23, 2025


PATIMPUS.COM - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / BKKBN (Kemendukbangga) mengadakan kegiatan Talkshow Kependudukan di Medan tanggal 23 Oktober 2025. Kegiatan dihadiri Sekretaris Kementerian Prof Budi Setiyono yang dalam paparannya mengemukakan bahwa Indonesia saat ini sedang berada di puncak momentum sejarah bonus demografi.


Lebih dari 70% penduduk kini berada di usia produktif — usia yang bisa bekerja, berinovasi, dan menggerakkan ekonomi. Tapi, seperti dua sisi mata uang, bonus ini bisa jadi berkah besar atau justru bencana sosial, tergantung bagaimana kita mengelolanya. 


“Kita harus optimis karena kepemimpinan kuat dari Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tekad besar untuk meraih pertumbuhan ekonomi 8% per tahun di tahun 2028-2029.” ujar Prof. Budi.


Menurutnya angka ini bukan sekadar ambisi, melainkan peta jalan menuju Indonesia Emas 2045 — sebuah masa di mana rakyat harus dapat hidup sejahtera, berpendapatan tinggi, dan menjadi bangsa maju. 


Target tersebut menurutnya tidak bisa dicapai hanya dari Jakarta, melainkan justru di daerahlah, di kabupaten dan kota, mesin ekonomi sesungguhnya berputar. 


“Pemerintah daerah harus menjadi motor utama dalam mengubah bonus demografi menjadi kekuatan ekonomi baru.” tegas Prof. Budi.


Budi melanjutkan, lebih dari 60% aktivitas ekonomi nasional berasal dari daerah: industri, perdagangan, pertanian, dan UMKM. Jika daerah bergerak serentak, maka pertumbuhan nasional akan terdorong secara signifikan. Karena itu, pemerintah daerah perlu menempatkan diri bukan sekadar sebagai pelaksana kebijakan pusat, tapi juga berkreasi menjadi penggerak ekonomi produktif.


Dalam kaitan tersebut, Budi menyarankan agar daerah melakukan tiga langkah strategis: Pertama: Menciptakan pusat pertumbuhan baru. Daerah harus menetapkan target investasi yang memadai sesuai dengan kebutuhan populasi penduduknya serta fokus pada potensi unggulannya. 


Misalnya, Maluku bisa mendorong industri perikanan modern, Kalimantan dengan hilirisasi nikel, Bali, NTB dan NTT dengan pariwisata berkelanjutan. Pemerintah daerah harus mempermudah perizinan investasi, mempercepat digitalisasi layanan, dan membangun infrastruktur dasar. Pastikan jangan ada pungli dan korupsi, serta tawarkan kemudahan izin dan infrastruktur siap pakai. 


“Investor akan datang jika daerah ramah, cepat, dan transparan. Pada akhirnya investasi tumbuh dengan tingkat yang progresif.”


Kedua: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Bonus demografi hanya berguna jika penduduk berkualitas dan menjadi tenaga kerja yang punya keterampilan. Untuk itu, Pemda harus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga semua penduduk harus terbebas dari stunting. Semua penduduk juga didorong agar lulus wajib belajar 13 tahun dan memiliki sertifikat kompetensi profesi agar mereka dapat mengakses job market agar memperoleh penghasilan. Pemda dapat membangun pusat pelatihan kerja, bekerja sama dengan industri dan universitas lokal. Pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja — seperti pertanian modern, teknologi informasi, atau logistik — akan menyiapkan generasi muda yang siap berkontribusi.


Ketiga: Mendorong wirausaha muda dan UMKM. Anak muda bukan hanya pencari kerja, tapi juga menjadi pencipta kerja. Pemda bisa menyediakan program pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan platform digital bagi UMKM lokal agar bisa menembus pasar nasional bahkan global.


Sinergi Pusat dan Daerah: Kunci Keberhasilan


Sesmendukbangga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi 8% hanya bisa dicapai jika ada sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah. Pemerintah pusat bisa menyiapkan arah strategis dan regulasi, tapi implementasinya ada di tangan pemerintah daerah. Pada bidang kependudukan, saat ini pemerintah pusat telah menyusun Desain Besar Pembangunan Kependudukan (GDPK) dan di detailkan lebih lanjut dalam Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) yang perlu dijadikan pedoman dan rujukan dalam melaksanakan pembangunan berbasis manusia (people centered development).


Untuk itu, Pemda diharapkan melakukan langkah sinergis dengan pemerintah pusat, dengan menyelaraskan rencana pembangunan daerah dengan RPJMN nasional. Daerah perlu menyesuaikan RPJMD agar sejalan dengan prioritas nasional: hilirisasi industri, transformasi digital, ketahanan pangan, dan energi hijau. Dengan demikian, tercipta ekonomi daerah yang sinergis, dinamis dan terbuka terhadap inovasi.


Pemda juga seharusnya membuat kebijakan yang berpihak pada generasi muda khususnya Gen Z yang sekarang ada pada masa usia produktif. Setiap tahun Pemda perlu melihat jumlah angka kelahiran penduduk, serta mempersiapkan antisipasi terhadap kebutuhan setiap penduduk yang lahir mulai di bidang kesehatan, pendidikan, perumahan dan sebagainya.


Pemda juga harus memfasilitasi peluang kerja, akses modal, serta ruang partisipasi bagi pemuda dan perempuan. Dalam kaitan ini juga harus dihitung rasio keseimbangan kebutuhan jumlah penduduk dengan tanaga dan fasilitas layanan publik. Misalnya berapa jumlah guru, dokter, perawat, bidan, sekolah puskesmas, rumah sakit, pasar, dan lowongan pekerjaan yang harus disediakan agar rakyat mencapai derajat kesejahteraan yang baik.


Menghadapi tantangan ini dibutuhkan kepemimpinan daerah yang berani berubah, berpikir jangka panjang, dan berorientasi hasil. Jika daerah mampu menciptakan kondisi ini, maka bonus demografi akan berubah menjadi bonus ekonomi — tenaga kerja produktif yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat.


Prof. Budi menekankan bahwa Presiden Prabowo telah menyalakan obor ambisi nasional: pertumbuhan ekonomi 8% untuk kesejahteraan rakyat. Kini giliran pemerintah daerah yang memastikan nyala obor itu sampai ke desa, ke pasar, dan ke rumah-rumah rakyat. Dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi antara pusat dan daerah, Indonesia tidak hanya bisa tumbuh 8%, tapi juga makmur bersama — dari Sabang sampai Merauke.


Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekda Provinsi Sumut), Ir Togap Simangunsong MApp Sc mengatakan, visi dan misi adalah kelangsungan sumber daya manusia (SDM). SDM itu bermula pada seribu hari pertama di kandungan, gizinya harus bagus. Kemudian, ketika menjadi bayi, SD, SMP dan SMA. 


"Itu untuk meningkatkan SDM dan mempersiapkan SDM harus diperhatikan gizinya. Salah satu program nasional, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini harus bermanfaat, bukan hanya anak sekolah tetapi juga untuk ibu hamil dan menyusui. Disitulah kita persiapkan SDM yang baik. Bahkan untuk lanjut usia (Lansia), kita juga sudah launching berobat gratis. Ini yang baru di launching oleh Gubernur Sumut di 33 Kabupaten/Kota di Sumut," kata Togap saat menghadiri acara Talkshow Kolaborasi Pembangunan Kependudukan Dalam Penyusunan Rencana Aksi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025, di Hotel Grand Mercure Medan, Rabu (23/10).


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dr Fatmawati ST MEng menambahkan, tentunya yang diharapkan perpanjangan ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah (Dokrenda) baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Daerah (Renstrada). 


"Setelah itu kita memang menyusun Rencana Aksi (Renaksi) yang secara rinci setiap tahunnya. Sehingga kita bisa melihat siapa yang akan mengerjakan apa terkait dengan kondisi-kondisi atau masalah yang ada di Sumut," tambah Fatmawati.


Adapun, sambung Fatmawati, persiapan akan melakukan kolaborasi seperti acara yang diadakan ini, dengan tema; 'Peta Jalan Kependudukan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kementerian Kependudukan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara' bersama stakeholder, lalu melakukan beberapa FGD di daerah,daerah, agar semuanya peta jalan ini betul-betul terinternalisir ke dalam Dokrenda di 33 Kabupaten/Kota sesuai Renaksinya. Sementara berjalan juga.


"Peta jalan ini menggaidance kita terkait kebijakan apa yang akan kita telurkan, karena ada indikator-indikator sevagai inputan. Ada indikator terkait kualitas, kuantitas pembangunan dan perseberan keluarga. Semuanya ini akan menghasilkan kebijakan ketika kita inputkan indikator tersebut ke dalam Dokrenda. Ini akan menggaidance Pemda untuk menelurkan kebijakan berdasarkan isu-isu kependudukan yang ada," pungkasnya. (don)

‎Turnamen Internasional Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 Resmi Dimulai
| Selasa, Oktober 21, 2025

By On Selasa, Oktober 21, 2025


PATIMPUS.COM - Diikuti 232 atlet dari 15 negara, Turnamen bulutangkis internasional Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 resmi dimulai di GOR PBSI Sumatera Utara, Pancing, Selasa (21/10/2025).

‎Kejuaraan berlevel BWF World Tour Super 100 ini akan berlangsung sejak Selasa 21 Oktober hingga Minggu 26 Oktober 2025 mendatang.

‎15 negara akan bertarung dalam Turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 diantaranya Indonesia, Malaysia, China, Jepang, Thailand, Macau China, India, Korea Selatan, Chinese Taipei, Polandia, Sri Lanka, AS, Australia, UAE dan Vietnam. 

‎Total hadiah yang akan diperebutkan dalam Turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 sebesar USD 110.000 atau sekitar Rp1,8 miliar.

‎Ketua Panitia Pelaksana, Armand Darmadji, mengatakan pelaksanaan hari pertama berjalan lancar tanpa ada kendala apapun meski sempat terkendala cuaca hujan pada beberapa hari sebelumnya.

‎“Tidak ada kendala yang berarti. Cuaca sempat hujan beberapa hari terakhir, tapi hari ini semua berjalan baik. Mudah-mudahan sampai penutupan nanti tetap lancar,” kata Armand Darmadji kepada awak media saat di GOR PBSI Sumut, Medan, Selasa (21/10/2025).

‎Armand Darmadji mengatakan pada laga debut dihari perdana ini antusiasme penonton masih belum terlalu tinggi, namun ia optimistis jumlah penonton akan meningkat pada babak-babak selanjutnya.

‎“Biasanya dihari pertama penonton menunggu babak-babak krusial. Tapi saya lihat hari ini sudah mulai banyak yang datang. Kita tunggu sore nanti, karena masih ada beberapa pertandingan menarik,” ungkap Armand.

‎Armand Darmadji pun mengajak para pecinta bulutangkis, khususnya masyarakat Sumatera Utara, untuk bisa menonton langsung keseruan Turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 diarena pertandingan guna memberikan dukungan kepada para atlet Indonesia yang berlaga.

‎“Kami berharap masyarakat bisa datang langsung ke GOR PBSI Sumut untuk menyaksikan dan mendukung atlet-atlet Indonesia. Dukungan dari penonton tentu sangat berarti agar mereka bisa tampil maksimal dan menjadi juara,” ujarnya.

‎Pada event sebelumnya, untuk memberikan motivasi kepada para atlet muda, panitia menghadirkan legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat, pada Turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025 ini, Armand mengatakan pihaknya masih menunggu konfirmasi kehadiran tokoh bulutangkis nasional lainnya.

‎“Belum ada konfirmasi pasti. Tapi kami berharap bisa menghadirkan legenda bulutangkis Indonesia jika jadwal mereka memungkinkan,” pungkasnya. 

‎Sebelumnya, Kota Medan sukses menjadi tuan rumah didua turnamen internasional, yakni Xpora Indonesia International Challenge 2023 dan BNI Indonesia Masters 2023 dan keberhasilan tersebut, PBSI dan BWF kembali mempercayakan Kota Medan untuk menggelar ajang bergengsi tahun ini. (Soni)

Medan

Sumut

Komunitas

Pendidikan

Ekbis