Kamis, 21 September 2023

Direktur Suhartono Yakin Pelayanan RS Pirngadi Akan Lebih Maksimal

    Kamis, September 21, 2023  


PATIMPUS.COM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Pirngadi, Suhartono mengatakan bahwa RSUD dr Pirngadi yang saat ini dipimpin olehnya diharapkan kedepannya akan lebih baik.


Dikatakannya, RSUD dr Pirngadi harus memberikan pelayanan yang maksimal sehingga masyarakat bisa menaruh harapan kepercayaan kembali kepada RSUD dr Pirngadi.


"Kedepan, semoga kita bisa memperbaiki citra rumah sakit sehingga masyarakat bisa mewujudkan kepercayaannya kembali ke kita," katanya, Kamis (21/9/2023).


Pihaknya akan coba membenahi dari segi pelayanan, alat alat rumah sakit maupun hal hal yang dapat meningkatkan kemajuan di rumah sakit.


"Di Medan juga kadang-kadang kita melihat banyak kompleks tentang permasalahan perilaku yang menyebabkan masyarakat harus berobat, dan kami akan semaksimal mungkin melayani para pasien yang datang berobat disini," ujarnya.


Dilihat saat ini, karakter dari pada masyarakat kota Medan banyak yang berobat di luar negeri atau mungkin di Jawa, dan permasalahan ini akan diubah agar masyarakat percaya kembali untuk ke RSUD dr Pirngadi.


"Permasalahan ini memang agak bercorak, dan kita akan coba menyampaikan kepada rekan-rekan kami supaya lebih memberikan senyum kepada pasien maupun pengunjung. Nah, walaupun bisa jadi rekan rekan mungkin ada perilaku capek," ujarnya.


Disarankannya kepada rekan rekan yang melayani pasien untuk memperkuat pelayanan dan bersama-sama bagaimana agar ada kekompakkan untuk menjadikan RSUD dr Pirngadin ini semakin baik. (don)

Selasa, 19 September 2023

Mahasiswa Harus Perkuat Disiplin Diri Dan Tumbuhkan Karakter Berwawasan Bela Negara

    Selasa, September 19, 2023  


PATIMPUS.COM - Ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia Sumatera Utara (IARMI Sumut) Dr Drs H M Ismael P Sinaga MSi tampil menjadi pemateri pada acara Pelatihan Bela Negara (PBN) dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung 18-21 September 2023 di Kampus UISU jalan SM Raja Medan.


Acara Pelatihan Bela Negara (PBN) yang diadakan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)  tersebut dibuka langsung oleh Rektor UISU  Dr Safrida SE MSi beserta jajaran pimpinan Universitas dan dimeriahkan penyanyi top Pasha Ungu.


Tampil sebagai pemateri dalam kegiatan itu, Dr Drs H M Ismael P Sinaga, M.Si meminta kepada 1000 mahasiswa/i baru UISU yang hadir untuk memperkuat disiplin diri dan menumbuhkan karakter berwawasan bela negara agar kelak menjadi pemimpin masa depan.


Menurut Ismael yang juga merupakan Kepala Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Sumatera Utara (Sumut), disiplin menjadi kunci penting yang harus sejak dini ditanamkan oleh para mahasiswa/i karena keberhasilan itu berawal dari disiplin. 


"Bukan hanya dalam belajar, tetapi juga dalam memotivasi diri, interaksi dan menempa diri menjadi orang yang berhasil," kata Ismael yang juga merupakan mantan Resimen Mahasiswa ini, Selasa (19/9/2023).


Dalam paparannya, Ismael menjelaskan ada perlunya mahasiswa/i memiliki kemampuan menjelaskan konsep dasar, terkait apa pun, terkhusus konsep dasar bela negara, Di antaranya mahasiswa harus  bertanggung jawab dalam perannya  sebagai mahasiswa untuk melaksakan bela negara.


"Untuk itu mahasiswa/i harus memahami konsep negara dan bela negara secara utuh sehingga tanggungjawab sebagai penerus kelangsungan berbangsa dan bernegara bisa dipersiapkan sejak dini dengan belajar sungguh sungguh meningkatkan kemampuan diri masing masing mahasiswa sehingga kelak akan meneruskan mengisi pembangunan dan mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara," jelas Ismael.


Ketua Persatuan Marga Sinaga Muslim Sumut  ini juga mengingatkan kepada para mahasiswa/i baru untuk tidak asal berkomentar di media sosial, karena bisa menimbulkan berbagai masalah, apalagi bertujuan untuk hal-hal yang tidak produktif dan sia-sia.


"Saya ingatkan masa depan itu ada di tangan kalian adek-adek mahasiswa/i tempalah diri kalian sejak awal, perkuat disiplin karena hal ini dapat memacu semangat kalian untuk mengejar masa depan yang lebih baik," kata Ismael. 


Acara PBN tersebut sebelumnya diawali dengan berbagai kegiatan, yakni apel tiap fakultas, ceramah tentang bahaya narkoba, gadget sehat generasi Indonesia dan lain-lain.


Pada Pelatihan Bela Negara yang mengusung materi Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas tahun 2045, dalam sambutan saat pembukaan acara, Rektor UISU Dr Safrida SE MSi mengatakan bahwa tahun ini terjadi peningkatan jumlah mahasiswa baru mencapai 40 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. 


Dikatakannya, peningkatan itu berkat kerjasama dan kerjakeras seluruh keluarga besar UISU. Rektor juga mengucapkan terimakasih atas tumbuhnya kembali kepercayaan masyarakat untuk memperoleh pendidikan di kampus Universitas yang tertua di luar Pulau Jawa ini.


Selain dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa/i baru tahun ajaran 2023/2024, turut hadir juga Ketua Panitia PBN UISU Ir Maraiman Nasution, Sekretaris Edi Negara Siahaan SH, MA, dan jajaran panitia lainnya. (son) 

YMMA Medan Kolaborasi Multipihak Jejaring DPPM Bahas Optimalisasi SPM TBC

    Selasa, September 19, 2023  


PATIMPUS.COM - Yayasan Mentari Meraki Asa Kota Medan mengadakan pertemuan penting dengan stakeholder Jejaring District Public Private Mix (DPPM) Kota Medan untuk membahas langkah-langkah optimalisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan Tuberkulosis (TBC) di Kota Medan.


Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Medan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumut Dr H Alwi Mujahit Hasibuan, Selasa (19/09/2023).


Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Medan Johannes Haratua Hutagalung, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, Wasor TB Dinkes Sumut, Perwakilan Dinkes Sumut, Perwakilan IDI serta anggota komunitas yang aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan TBC di kota medan ini.


Staf YMMA Medan Muhammad Irsyad mengatakan tujuan utama pertemuan adalah memastikan bahwa layanan TBC di Medan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh SPM, sehingga masyarakat mendapatkan perawatan terbaik. Pertemuan tersebut juga untuk meningkatkan kerja sama antara komunitas dengan stakeholder dalam rangka menjaring kasus TBC.


“Tahun lalu kita juga telah melakukan kegiatan ini. Dan di tahun ini kita kembali gelar untuk melihat sejauh mana hasil yang telah kita capai. Di pertemuan ini juga semoga kerja sama antara komunitas, pemerintah, layanan kesehatan bisa saling bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaring dan menemukan kasus lebih luas sehingga capaian TBC di Kota Medan dapat dijangkau,” ucap Irsyad.


Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan juga berpendapat Di Kota Medan banyak fasilitas seperti puskesmas dan klinik namun pemanfaatannya belum maksimal untuk penemuan kasus TBC. 


“Maka dari itu dengan pertemuan ini saya berharap kita dapat meningkatkan penemuan angka kasus TBC khususnya di Kota Medan," kata Alwi.


Sekretaris Komisi 2 DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen mengungkapkan Puskesmas dan klinik-klinik diharapkan bisa berkoordinasi dengan YMMA karena kader-kader YMMA siap membantu dan berkolaborasi.

“Semoga dengan kolaborasi semua pihak, penyakit Tuberkulosis di Kota Medan dapat segera berakhir,” ucapnya.


Alwi juga mengatakan pertemuan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat antara komunitas dan pihak berwenang dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan terkait TBC di Kota Medan. 


“Langkah-langkah konkret yang diambil setelah pertemuan ini akan menjadi landasan untuk pemenuhan SPM yang lebih baik dan penanganan lebih efektif terhadap TBC di masa depan,” tambahnya.


Selain itu, pertemuan ini juga membuka pintu untuk diskusi lebih lanjut dan penyusunan rencana tindak lanjut yang akan memastikan bahwa target SPM terkait TBC dapat tercapai dengan lebih baik di masa depan. (iki)

Syaiful Ramadhan Apresiasi Walikota Medan Normalisasi Sungai Deli Tanpa Penggusuran

    Selasa, September 19, 2023  


PATIMPUS.COM - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan Syaiful Ramadhan mendukung upaya Wali Kota Medan melakukan normalisasi Sungai Deli yang dilaksanakan bekerjasama dengan TNI-AD. Program ini diharapkan bisa memperbaiki keberadaan dan kelestarian lingkungan Sungai Deli.


Syaiful Ramadhan menyampaikan harapan ini ditengah banyaknya simpang siur informasi yang diterima masyarakat terkait normalisasi sungai Deli yang diisukan akan menggusur warga di bantaran sungai Deli. 


"Jadi informasinya sudah 'clear', Walikota Medan menegaskan tidak ada penggusuran dan pembongkaran. Dan kita mengharapkan normalisasi yang akan dilakukan ini bisa memperbaiki ekosistem Sungai Deli," katanya kepada wartawan di Gedung DPRD Medan, Selasa (19/09/2023).


Politisi Dapil 5 Kota Medan ini menegaskan,  upaya normalisasi sungai Deli secara menyeluruh diharapkan dapat memperbaiki tata kelola lingkungan sehingga lebih baik. 


"Normalisasi diharapkan bisa memberikan dampak positif dan jalan keluar bagi kawasan kawasan yang selama ini menjadi langganan banjir akibat luapan, saya kira apa yang dilakukan ini merupakan langkah yang baik mengingat saat ini Kota Medan  sedang mengalami curah hujan yang tinggi," katanya.


Terkait normalisasi ini, Syaiful Ramadhan juga menilai pelibatan masyarakat pinggiran sungai Deli dalam normalisasi ini sebagai langkah bijak dimana masyarakat bisa berpartisipasi dan memberikan masukan kepada Pemko Medan terkait kondisi tempat tinggal mereka di bantaran sungai Deli. 


"Melibatkan masyarakat khusunya yang ada di bantaran Sungai Deli dalam normalisasi ini merupakan langkah bijak, harapannya masyarakat pinggiran sungai bisa teredukasi dan memahami konsep-konsep yang diinginkan Pemko Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II dalam menata Sungai Deli," harapnya.


Dalam kesempatan ini, Politisi Muda PKS juga mengapresiasi adanya statemen Wali Kota Medan Bobby Nasution yang menegaskan 

tidak ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Deli yang dinormalisasi sepanjang 32 Km mulai 27 September mendatang. 


Penegasan tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Program Kegiatan Gotong Royong dan Normalisasi Sungai Deli di Pendopo Rumah Dinas, Senin (18/9) malam memberikan ketenangan kepada warga di bantaran Sungai Deli terkait simpang siurnya informasi normalisasi ini. (rel)

Senin, 18 September 2023

Guru PAI Di Medan Curhat Ke Anggota DPD RI

    Senin, September 18, 2023  


PATIMPUS.COM -  Perwakilan Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di Kota Medan menyampaikan curahan hati (Curhat) kepada Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Sumatera Utara, KH Muhammad Nuh.


Para pahlawan mulia tersebut, mengeluhkan terkait belum menerima hak-haknya. Pada pertemuan yang berlangsung di jalan Karya Kasih, Medan Johor pada Sabtu (16/9) ini disampaikan salah satu perwakilan Guru PAI, ada 61 orang guru PAI Honorer yang sudah inpassing tapi tak mendapatkan hak-hak mereka pada rentang waktu 2010-2014.


Dan yang terbaru, masih menurut perwakilan guru agama itu, 25 guru PAI yang sudah berstatus ASN-PPPK belum mendapatkan hak-hak mereka sejak  April hingga September 2023.


Para guru PAI ASN-PPPK tersebut juga mengaku telah menanyakan permasalahan ini ke Kementrian Agama (Kemenag) Medan, jawaban yang didapatkan. bahwa dana tidak ada. 


"Dan para guru PAI yang mengajar Agama Islam di Sekolah Umum (Kemendikbud), sebenarnya bukan orang Kemenag, padahal kebijakan itu dari atas, bahwa guru PAI di sekolah umum, dana sertifikasinya melalui Kemenag," jelas salah satu perwakilan guru PAI itu.


Menanggapi curhatan para Guru PAI, sebagai Wakil masyarakat Sumatera Utara (Sumut), KH. Muhammad Nuh mengaku sangat prihatin dengan apa yang dialami oleh guru-guru Agama Islam di Kota Medan ini. 


"Saya akan mencoba mengklarifikasi masalah ini ke pihak terkait, Semoga para pihak yang terkait dapat bersinergi untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi guru-guru PAI di Medan," jelas M Nuh.


Menurut M Nuh sapaan akrab KH Muhammad Nuh, keberadaan guru PAI di sekolah umum sangat diperlukan. Apalagi tantangan yang dihadapi generasi muda yang paling utama yaitu masalah moral.


"Keberadaan guru PAI di sekolah umum sangat diperlukan. Apalagi kita merasakan tantangan yang dihadapi generasi muda yaitu  terutama dalam masalah moral. Kita juga resah dengan banyaknya kasus begal dan geng motor, yang pelakunya di antaranya anak-anak sekolah, Kita sadari bahwa hal tersebut penyebabnya yang paling nyata adalah tidak diperhatikannya nilai-nilai agama," jelas M Nuh


Diakhir pertemuan tersebut, M Nuh yang juga kembali mencalonkan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) 2024 mendatang terus menyemangati dan mendoakan sehingga terjadi suasana saling menyemangati dan mendo'akan agar guru PAI di Medan segera mendapatkan hak-haknya.


"Semoga guru PAI di Medan segera mendapatkan hak-hak mereka, dengan demikian diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas mulia mereka mendidik nilai-nilai Agama untuk generasi muda kita. Aamiin," pungkas M Nuh menutup pertemuan tersebut. (son)

Setahun Dilaunching, Program Wisata Medis Belum Buahkan Hasil

    Senin, September 18, 2023  


PATIMPUS.COM - Program wisata medis di Kota Medan sejak dilaunching Agustus 2022 lalu belum menimbulkan dampak yang signifikan, bahkan euforianya seakan menurun begitu saja.


Padahal, semangat awal lahirnya program Medan Medical Tourism Board (MMTB) ini adalah untuk menurunkan angka warga Medan yang berobat keluar negeri.


Salah seorang warga Medan, Yudha, menilai jika pengobatan yang didapatkan di Penang, Malaysia, pelayanannya terbilang jauh lebih baik dari Tanah Air. Sebab, selain diagnosa dapat diketahui lebih cepat, juga penjelasan dokter sangat rinci dan akurat.


Hal ini kata dia, karena dokter yang bertugas di sana pelayanannya dibatasi untuk beberapa pasien saja setiap hari. Sehingga tidak ada lagi dokter yang praktek ke tempat lain.


"Tapi di sini masih terjadi (praktek lebih dari satu) karena gajinya kecil. Jadi kalau sudah diperbaiki standardisasi dokter, perawat, alkes dan pelayanannya, orang pasti akan datang berobat ke Medan tidak usah lagi hari pakai judul wisata medis," katanya kepada wartawan, Senin (18/9).


Dia juga menyebutkan, jika pun seorang pasien harus melakukan wisata medis, tujuannya tentu bukan Kota Medan, karena destinasi wisata itu ada di Danau Toba bukannya di Medan. Selain itu, sambungnya, di Penang, pasien yang berobat juta bukan mikirin wisata tapi karena pelayanan yang bagus dan kepastian pengobatan yang jelas serta biaya terjangkau dan berbagai kemudahan lain


"Orang sakit nggak mikirin wisata. Sehat saja dia sudah syukur, jadi yang penting itu yang ada saat ini saja diperbaiki," jelasnya.


Sementara itu, Ketua MMTB Destanul Aulia menyatakan, selama setahun lebih program wisata medis, progresnya terbilang cukup baik dari sisi usaha rumah sakit untuk mempromosikan layanan unggulannya.


"Artinya, dengan adanya Medan Medical Tourism Board (MMTB) ini telah mengatur aktivitas wisata medis, sehingga yang berhubungan dengan pemasaran itu meningkat," ungkapnya, Senin (18/9).


Dia menjelaskan, pada awal pembentukannya, pihaknya hanya berani tampil pada acara yang sifatnya sudah direncanakan seperti roadshow ke daerah. Hal ini, jelasnya untuk mempromosikan layanan unggulan rumah sakit layanan medis karena melihat banyak masyarakat sumut yang tidak berobat ke Medan. 


"Di tahun pertama kita mengidentifikasi kota-kota yang masyarakatnya banyak pergi berobat. Disitu kita ajak 12 rumah sakit untuk mempromosikan layanan unggulannya," ujarnya.


Adapun rumah sakit yang mendapat SK dari Kemenkes untuk wisata medis ini, sebutnya ada tujuh rumah sakit yaitu Royal Prima, Columbia Asia, Murni Teguh, Siloam, RS Adam Malik, Pirngadi dan Putri Hijau.


Kemudian bertambah karena dilihat ada beberapa rumah sakit yang berpotensi menjadi rumah sakit wisata, namun terbentur dengan syarat Kemenkes terkait Tipe, karena RS wisata medis ini harus tipe A dan tipe B.


"Jadi kita sudah melihat secara fisik sudah setara dengan standard, sehingga RS wisata medis menjadi bertambah saat ini menjadi 12," terangnya.


Destanul mengaku, tujuan hadirnya wisata medis ini bagaimana agar masyarakat tidak berobat ke luar negeri dan mengajak masyarakat luar negri berobat disini belum tercapai. Namun dia mengakui hal itu belum tercapai.


"Saya pastikan belum,  secara statistik itu tidak signifikan tetapi kita sudah memulainya karena di negara lain pun untuk membangun sebuah wisata medis itu perlu waktu," sebutnya.


"Artinya harus meluncurkan banyak anggaran, kegiatan dan investasi serta juga merangkul semua orang untuk membangun medical tourism ini," sambungnya.


Menurut Destanul, kenapa wisata medis tidak berjalan, karena adanya kekurangan dokter dokter spesialis. Untuk menghasilkan dokter ini membutuhkan waktu yang panjang dan sangat tergantung dengan universitas.


"Di Medan sendiri kondisinya kekurangan dokter jantung, bedah dan lainnya, sehingga para dokter berpraktek di tiga tempat. Padahal ini tidak profesional dalam wisata medis," tuturnya.


Oleh karena itu, imbuh dia, saat inilah harus diperbaiki terutama mindset masyarakat untuk berobat di dalam negeri.


"Ini yang paling susah dan tantangan terbesar medical tourism. Kita juga harus memastikan bahwa rumah sakit kita setara pelayanannya dengan luar negeri," tuturnya.


Selain itu, sambungnya, perangkat daerah, yakni Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan juga harus memberi penekanan terhadap medical tourism ini.


"Tapi yang kita lihat aktif itu hanya marketingnya yakni Dinas Pariwisatanya. Sementara kita juga perlu anggaran untuk memperbaiki kinerja rumah sakit yang sudah terlibat dimana Dinkes Medan harus melatih dokter-dokter supaya dia fokus. Ini juga untuk memastikan bagaimana kesiapan alkes, lingkungan sekitar, sehingga ini penting dilakukan Dinkes sebagai motor penggerak," paparnya.


Destanul juga mengatakan  untuk mewujudkan ini, pemerintah harus menyiapkan anggaran dan jangan hanya tergantung dengan swasta begitu juga sebaliknya.


"Terus terang jika dibandingkan dengan negara lain, MMTB tidak menerima anggaran. Untuk itu kita tetap memastikan bahwa program ini ada meski kita lihat Dinkes Medan belum bergerak," pungkasnya.(don)

Sabtu, 16 September 2023

HUT Ke 1, Rubis.id Berbagi Untuk Dhuafa dan Anak Yatim

    Sabtu, September 16, 2023  


PATIMPUS.COM - Sebagai bentuk rasa kepedulian bagi masyarakat kaum Dhuafa dan anak Yatim Piatu, khususnya kepada warga sekitar, Rubis.id menggelar Kegiatan Berbagi, Jumat (15/9/2023).


Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai bentuk syukur telah memasuki tahun pertama media online yang berkantor di Jalan Tanjung Bungan II, No. 58, Kecamatan Medan Kota, Sumut, tersebut.


Selain melaksanakan pembagian sembako kepada kaum Dhuafa dan anak-anak Yatim di sekitar lokasi kantor, Tim Rubis juga mengajak para tamu undangan serta masyarakat sekitar mengikuti Lucky Draw dengan beragam hadiah yang sengaja diberikan untuk warga masyarakat.


Erri Manto Damanik SE, selaku owner Rubis.id mengungkapkan, kegiatan berbagi ini sengaja dibuat dalam rangka HUT Rubis.id yang pertama.


"Maka dari itu, kehadiran media kita disini untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa kita hadir bukan hanya sebagai informasi pemberitaan tapi juga bermanfaat bagi masyarakat, terutama Yatim-Piatu dan kaum Dhuafa," ujarnya.


Untuk itu, pria lulusan sarjana ekonomi ini berharap, kedepan bisa meningkatkan bantuan bagi kaum Dhuafa dan anak-anak Yatim Piatu, bukan hanya dari warga sekitar melainkan warga masyarakat lainnya di luar lingkungan domisili kantor Rubis.


"Ini kan HUT yang pertama. Jadi kedepan harapan kita bisa lebih meningkatkan untuk memberi kepada anak-anak Yatim-Piatu dan juga kaum Dhuafa seperti janda dan lanjut usia (Lansia)," harap Erri Manto Damanik SE yang turut didampingi Pimpinan Redaksi Rubis.id, Eric Indra Cipta.


Hadir dalam acara tersebut, Lailatul Badri selaku aktivis Assyiyah Kota Medan yang juga maju sebagai Bacaleg DPRD Dapil 3 kota Medan dari partai PKB, Bob Lubis selaku Tokoh Pemuda Sumut, HM Hasan Pulungan selaku Ketua KEIND Sumut, para tokoh masyarakat, tokoh agama serta rekan media dan tamu undangan lainnya. 


Sementara itu, Palacheta Subies Subianto yang turut berpartisipasi pada acara itu, mengatakan, sangat mendukung kegiatan sosial tersebut.


"Semoga ke depan kegiatan ini terus berlanjut. Karena sangat membantu sesama umat manusia, terutama untuk kaum duafa dan fakir miskin dan semoga Media Rubis tetap konsisten menyajikan berita yang inspiratif, edukatif dan inspiratif." sebutnya.


Hal senada juga dikatakan Lailatul Badri. "Semoga Media Online Rubis.id tetap konsisten menyajikan berita inpormatif, Edukatif dan Inspiratif yang bermanfaat untuk masyarakat dan sangat mendukung kegiatan yang positif dan sosial seperti yang saat ini diselenggarakan," ujar Lailatul Badri.


Acara puncak diakhiri dengan pemberian bingkisan secara simbolis kepada anak-anak Yatim-Piatu dan juga kaum Dhuafa. 


"Ada juga bingkisan yang kita berikan kepada mereka yang menerima. Bingkisan ini merupakan bantuan dari beberapa sponsor yang ingin ikut berbagi. Beberapa sponsor itu diantaranya, Malaysia Tourism, JNE Medan, KPPU Kanwil I, Indosat, Angkasa Pura Aviasi, Pewarta.co, CV Mawaddah, PLN UID Sumut, UDARI komunikasi, Chapter Sumut, medansport.id dan lainnya. (rel)

Kamis, 14 September 2023

Tirtanadi akan Lakukan Gugatan Hukum Terhadap Bumiputera

    Kamis, September 14, 2023  


PATIMPUS.COM - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Sumatera Utara (Sumut) akan melakukan upaya gugatan hukum terhadap AJB Bumiputera jika mediasi tidak mendapat titik temu.


"Kita telah mengajukan permohonan mediasi ke Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) dengan nomor pendaftaran

P230900973 di Jakarta," kata Irwansyah Tanjung SH, pengacara yang mendapat kuasa dari Perumda Tirtanadi, Kamis (14/9).


Menurut Irwansyah sejak pembaharuan Perjanjian Kerjasama Nomor 10/SPIN/DIR/2012 dan 043/BP-

PDAM TN/PKS/VI1/2012 tanggal 13 Juli 2012 AJB Bumiputera 1912 membayar kewajibannya walau

sering terjadi keterlambatan, terakhir pembayaran klaim dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 pada Bulan Februari 2023 untuk membayar klaim Pensiunan Bulan April 2022. Setelah itu tidak ada lagi

pembayaran lagi dari AIBB


Karena itu kata Irwansyah keseluruhan kewajiban yang harus dibayarkan ke Perumda Tirtanadi sebesar

Rp 32.543.663.059.


"Dari data dan fakta yang ada Perumda Tirtanadi sudah melakukan kewajiban pembayaran premi tapi

pihak Bumiputera tidak membayarkan klaim yang diajukan Perumda Tirtanadi yaitu pembayaran manfaat program tabungan hari tua sesuai dalam perjanjian kerja," kata Irwansyah didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan Tengku Dicky Anggara, Kepala Divisi (Kadiv) Sumber Daya Manusia (SDM) Aruna

Irani, Kadiv Perencana Siti Zainab, Kadiv Keuangan Sahrim Siregar, Kabid Kesra Oktavia Anggraini, Erni Purba Staf Divisi SDM dan Kabid Hukum Nisfusa Faisal.


Untuk itu lanjut Irwansyah mengharapkan pada proses mediasi yang sudah didaftarkan tersebut, pihak

Bumiputera akan menyelesaikan kewajibannya ke Perumda Tirtanadi.


Sebelumnya menurut Zainab (mantan Kadiv SDM) pihaknya sudah dua kali menanyakan hal tersebut ke pihak Bumiputera, namun tidak mendapat jawaban dari pihak Bumiputera. (don)

Rabu, 13 September 2023

Pemilik Pasrah Rumahnya Diratakan Api

    Rabu, September 13, 2023  


PATIMPUS.COM - Musibah yang memilukan dialami Musliadi (48) warga Dusun IV Desa Sei Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.


Pasalnya, rumah kayu yang dihuninya bersama keluarga ludes tak tersisa, setelah api membakarnya Rabu (13/9/2023) dinihari.


Tak hanya rumah dan seisinya yang ludes, satu unit mobil Daihatsu dan sepeda motor Supra X turut menjadi korban.


Peristiwa kebakaran tersebut awalnya diketahui korban sekitar jam 01.30 WIB, saat dirinya terbangun hendak ke kamar mandi.


Korban melihat api sudah membakar dinding teras depan rumahnya. Melihat itu, korban pun membangunkan anaknya yang bernama Jefri dan membawa istrinya beserta sepeda motor lewat pintu belakang.


Kemudian korban meminta bantuan ke tetangganya dan berusaha memadamkan api. Lantaran rumah korban terbuat dari kayu, api semakin ganas sehingga seluruh rumah korban ludes terbakar.


Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Bram Candra SH MH mendapat laporan langsung memerintahkan Personil Polsek Pangkalan Brandan turun ke Lokasi kebakaran dan turut mengamankan lokasi dan membantu 1 unit mobil Pemadam kebakaran datang memadamkan api.


Kapolsek Pangkalan Brandan melalui Kasihumas AKP Yudianto menerangkan Akibat dari Kebakaran rumah korban Musliadi mengalami kerugian, 1 unit rumah yang terbuat dari papan,1 unit mobil Daihatsu thn 1978 ,1 unit sepeda motor Supra X, Isi perabotan rumah,

kerugian materi Rp 300 juta.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.


Personil Polsek Pangkalan Brandan selanjutnya mengamankan Barang bukti berupa 1 lembar seng bekas terbakar dan 1 batang kayu yang bekas terbakar dan membawa ke Polsek Pangkalan Brandan. 


Sementara itu korban membuat surat pernyataan tidak membuat laporan pengaduan atas peristiwa kebakaran tersebut ke Polsek Pangkalan Berandan.


"Saya tidak membuat laporan pengaduan karena peristiwa tersebut murni musibah bagi saya," ujarnya. (raj)

Dekan FH UMSU : Negara Harus Hadir Dalam Penyelesaian Agraria di Indonesia

    Rabu, September 13, 2023  


PATIMPUS.COM -  Anggota Majelis Hukum Dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Faisal SH MHum, mengatakan, maraknya konflik agraria di Indonesia tidak kunjung berakhir hingga selalu terjadi di beberapa daerah dan berujung kerugian kepada rakyat, seperti kasus Wadas. 


Konflik persoalan lainnya yang baru-baru ini terjadi mengakibatkan bentrokan antara warga dan aparat keamanan, yaitu di tanah daerah Rempang, Batam Kepulauan Riau, jelas menimbulkan keprihatinan mendalam bagi seluruh anak bangsa Indonesia.


“Hal ini dikarenakan negara yang seyogianya menjalankan amanat konstitusi memberikan perlindungan, kesejahteraan, kepada rakyat, malah melakukan hal yang merugikan dan menimbulkan penderitaan bagi rakyat,” ujar Dekan Fakultas Hukum ini di Kampus UMSU, Selasa (12/9).


Terlepas dari permasalahan alas hak kepemilikan lahan, kata Faisal, yang jelas seharusnya negara hadir dalam rangka mensejahterakan rakyat, bukan justru menyengsarakannya.


“Pemberian hak kepemilikan oleh negara kepada pihak-pihak tertentu sah-sah saja, sepanjang tidak merugikan rakyat. Karena sejatinya negara tidak memiliki hak atas tanah, yang ada hanya hak menguasai, dan itu bertujuan untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.


Jadi, lanjut Faisal, keliru besar jika negara mengatakan sebagai pemilik tanah. Karena Hukum Agraria telah memberi kewenangan absolut bahwa Negara tidak boleh memiliki tanah, dan rakyat Indonesia boleh memiliki tanah atas pengakuan hak milik, dan hak-hak lain yang diatur oleh Undang-undang.


“ Sehingga jika negara merasa sebagai pemilik hak dan dengan sesuka hati mengambil tanah- tanah yang telah di usahai dan dikuasai rakyat, dan memberikan kepada pihak tertentu, dengan alasan apapun termasuk investasi jelas suatu perbuatan pelanggaran atas amanah konstitusi,” kata Faisal.


Dr. Faisal SH MHum yang ke depannya mempersiapkan diri dalam pencalonan rektor UMSU melihat, selama ini praktik investasi di tanah-tanah warga hanya menguntungkan pengusaha. Sementara masyarakat hanya menjadi buruh dengan tingkat kesejahteraan yang kian merosot.


“Faktanya kesejahteraan dan penghasilan masyarakat terus menurun akibat kehilangan tanah. Tanah mereka dikonversi dunia usaha atau konglomerasi menjadi investasi. Dan mirisnya, paling-paling masyarakat yang sudah kehilangan tanah itu cuma ditawarkan sebagai buruh di pusat-pusat investasi tersebut. Akhirnya bukannya menciptakan kesejahteraan di masyarakat, tetapi malah menciptakan pusat-pusat kemiskinan baru di masyarakat,” tegas Faisal.


Kemudian, Faisal menilai selama ini tindakan aparat penegak hukum cenderung tidak mencerminkan moto sebagai pengayom dan pelindung masyarakat dan justru terkesan berpihak kepada pemilik modal. Karena itu ia berharap kepada aparat penegak hukum harus faham tugas dan fungsinya sebagai alat negara, bukan alat penguasa dan pengusaha.


“ Dalam artian silahkan kalian bertugas, tetapi harus tau dan faham tugas tersebut batasannya, jika merugikan rakyat dan melanggar amanah konstitusi, maka jangan laksanakan tugas tersebut, ” tukas aktivis mahasiswa 98 ini.


“Jangan alasan pembangunan, investasi rakyat dikorbankan, ingat investor tidak pernah mempertaruhkan jiwa raga, harta benda untuk merebut dan mempertahankan negara ini, tapi rakyat Indonesialah yang berkorban merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara ini,” imbuhnya.


Kemudian untuk para penguasa, baik legislatif dan eksekutif yang sekarang diberikan amanah atau dipercaya oleh rakyat, Faisal mengingatkan jangan sekali kali menghianati amanah rakyat tersebut.


Menurut Faisal, salah satu penyebab konflik agraria di Indonesia adalah ketika pemerintah menggunakan hukum formal sebagai instrumen penyelesaian masalah tanah. Padahal, dia menilai hukum formal yang digunakan oleh pemerintah acap kali mengabaikan asas keadilan.


“Ada kecenderungan selama ini pemerintah memandang penyelesaian konflik agraria itu melulu berdasarkan hukum formil. Pada hal sesungguhnya hukum formil untuk kasus hukum di Indonesia sering kali tidak menemukan keadilan. Artinya tidak sama antara melakukan penegakan hukum dengan penegakan keadilan," sebut Faisal.


Oleh sebab itu, Faisal meminta pemerintah bisa lebih bijak dan mengedepankan prinsip keadilan dalam menangani konflik agraria.


“Jangan sampai karena tidak ditangani secara bijak dan adil, konflik agraria justru malah berkembang menjadi konflik sosial,” pungkas Faisal. (son)

© 2023 patimpus.com.