Selasa, 16 Maret 2021

LBH Medan Surati PTPN II, Minta Pembuktian Surat HGU No. 111 Kebun Helvetia

    Selasa, Maret 16, 2021  



PATIMPUS.COM - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menyurati PTPN II untuk meminta pembuktian Surat HGU No. 111 Kebun Helvetia di lahan Emplasmen Dusun I, Desa Helvetia, Deli Serdang, Sumatera Utara dan juga Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) PTPN II untuk menjelaskan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku di lingkungan PTPN II.


Di dalam surat tersebut juga, LBH Medan meminta secara tepat titik koordinat yang merupakan HGU No.111 Kebun Helvetia, sebab penentuan hal tersebut juga tidak bisa dilakukan oleh PTPN II secara sepihak.


"Kami menyurati PTPN II agar menunjukkan surat HGU No.111 yang merupakan dasar kuasa hukum PTPN II untuk melakukan Somasi kepada Pensiunan dan warga yang melakukan aktifitas di rumah pensiunan, bahkan juga di mana saja titik koordinat HGU ini," jelas Kepala Devisi Sumber Daya Alam LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang SH MHum, Selasa (16/3/2021).


Bahkan Ali sapaan dalam panggilan sehari-hari ini, juga meminta untuk menjelaskan dimana saja titik koordinatnya yang PTPN II mengklaim bahwa rumah dinas yang saat ini ditempati oleh para pensiunan dan keluarganya dan di dalam PKB juga terdapat ketentuan pensiunan yang tidak mendapatkan Santunan Hari Tua (SHT) berhak membeli rumah karyawan PTPN II.


"PTPN II juga harus bisa menjelaskan bahwa rumah dinas yang mereka (pensiunan) tempati apakah termasuk HGU aktif dengan membuktikan surat HGU yang dikeluarkan," sebut Ali.


Bahkan Ali memastikan bahwa perumahan pensiunan milik klien kami, merupakan termasuk Eks. HGU PTPN II seluas 5.873 Ha. Maka PTPN II tidak berhak dalam mengalihkan lahan ke pihak lain, ini sudah melawan hukum.


"Sesuai SK Kepala BPN Nomor 42, 43 dan 44/HGU/BPN/2002, tanggal 29 Nopember 2002 dan Nomor 10/HGU/BPN/2004, tanggal 6 Februari 2004 seluas 5.873,06 Ha dikeluarkan dari HGU PTPN II berdasarkan Risalah panitia B Plus disebabkan antara lain adanya perumahan pensiunan karyawan seluas 558,35 Ha maka secara yuridis telah jelas Eks HGU PTPN II dikuasai langsung oleh Negara," jelas Ali.


Ali juga menyebutkan dengan demikian para pensiunan berhak untuk mendapatkan pendistribusian tanah eks PTPN II ini dari negara yang diantaranya pada lokasi perumahan pensiunan Emplasmen Kebun Helvetia Dusun 1 Desa Helvetia, Labuhan Deli yang selama berpuluh tahun di tempati oleh Masidi, dkk.


Bahkan Ali juga menduga upaya pengalihan tanah yang dikuasai negara secara langsung ini (eks HGU PTPN II) berhasil dialihkan menjadi HGB Kota Deli Megapolitan maka LBH meminta juga DPRD Deliserdang untuk meminta Bupati Deliserdang membatalkan izin prinsip Kota Deli Magapolitan.


"Besar kemungkinan akan beralih menjadi Sertifikat Hak Milik yang kepemilikannya tidak lagi oleh para pensiunan atau kalangan masyarakat adat atau yang membutuhkan lainnya, namun hanya dimiliki oleh segelintir investor untuk menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya, makannya DPRD Deliserdang minta agar Bupati membatalkan Izin Prinsip Kota Megapolitan," ungkap Ali.


Sebagai data yang didapat, Ali menjelaskan bahwa pengeluaran tanah seluas 5.873,06 Ha berdasarkan risalah Panitia B Plus tersebut adalah yaitu untuk pertama, tuntutan Rakyat (terdapat dasar hak yang kuat) seluas 1.377,12 Ha, kedua kepada Garapan Rakyat (penguasaan secara fisik) seluas 546,12 Ha, ketiga Perumahan Pensiunan Karyawan seluas 558,35 Ha.


Selanjutnya keempat kepada terkena RUTRWK (ada dikuasai rakyat/PTPN II) seluas 2.641,47 Ha, kelima penghargaan masyarakat Adat Etnis Melayu seluas 450,00 Ha dan terakhir Keenam kepada pengembangan Kampus USU (sudah hak pakai) seluas 450,00 Ha.


Sementara itu, Masidi kepada wartawan mengungkapkan bahwa PTPN II dan juga SPP PTPN II harus bisa menjelaskan kepada para pensiunan tentang perjanjian kerja bersama (PKB) tentang para pensiunan bahwa bisa memiliki rumah.


"Sesuai PKB yang dikeluarkan bahwa para pensiunan bisa memiliki, maka PTPN II dan SPP PTPN II bisa menjelaskan," sebut Masidi.


Maka dari itu Masidi meminta kepada pihak PTPN II dan SPP PTPN II agar bisa menjelaskan nanti di rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi I DPRD Deli Serdang pada hari Kamis tanggal 18 Maret 2021 nantinya yang sudah dibuat undang oleh DPRD Kab. Deli Serdang dengan No.171/548 prihal Rapat Dengar Pendapat.


"Iya mereka harus bisa menjelaskan dan juga harus memenuhi kesepakatan yang dibuat," harap Masidi. (don)

Senin, 15 Maret 2021

Walikota Medan Bantu BWS Bebaskan Lahan Pinggir Sungai

    Senin, Maret 15, 2021  


PATIMPUS.COM - Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mendukung seluruh program Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk mengembalikan fungsi sungai di Kota Medan.


Dukungan Walikota Medan disampaikan agar permasalahan banjir yang selama ini melanda sejumlah wilayah di Kota Medan dapat diatasi, sehingga masyarakat akan merasa lebih tenang dan nyaman ke depannya.


Hal itu terungkap ketika Walikota Medan, Bobby Nasution memimpin Rapat Koordinasi dengan BWS Sumatera II di Balai Kota Medan, Senin (15/3/2021) siang. 


Dalam pertemuan tersebut, dibahas sejumlah langkah, upaya dan kendala yang dihadapi dalam rangka pengendalian daya rusak Sungai Deli. Diharapkan, kolaborasi yang terbangun dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, termasuk dalam membantu pembebasan lahan saat normalisasi sungai dilakukan.


Dari data BWS Sumatera II, tercatat ada 8 sungai yang masuk dalam program rencana penanganan banjir Kota Medan dan sekitarnya yakni Sungai Deli, Sungai Belawan, Sungai Babura, Sungai Bekala, Sungai Sei Sikambing, Sungai Sei Putih, Sungai Percut dan Sungai Bedera. 


Oleh karenanya, kepada seluruh OPD terkait, Walikota minta agar saling berkoordinasi dan menjalankan tupoksi dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh rencana dapat terealisasi termasuk penanganan dampak sosial yang mungkin terjadi. (don)

Edy Rahmayadi Tinjau Progres Pembangunan Gedung VIP Bandara Kualanamu

    Senin, Maret 15, 2021  



PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau progres pembangunan Gedung VIP (Very Important Person) Bandara Kualanamu, Deliserdang, Senin (15/03/2021). Gedung VIP ini akan menjadi fasilitas ruang tunggu bagi pejabat negara.


"Saya minta ini harus terbangun dan tertata dengan rapi, tata letak interiornya, serta saya minta untuk di luar agar ditanam pohon-pohon sebagai penghijauan. Ini agar terlihat indah dan nyaman," ucap Edy Rahmayadi yang hadiri bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis.


Dalam kunjungan ini, Edy Rahmayadi meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, serta Angkasa Pura  (AP) II untuk mempercepat merapikan pengerjaan interior dan eksterior Ruang Tunggu VIP tersebut, sehingga terlihat lebih bagus dan rapi. 


"Saya minta ini harus terbangun dan tertata dengan rapi, tata letak interiornya, serta saya minta untuk di luar agar ditanam pohon-pohon sebagai penghijauan. Ini agar terlihat indah dan nyaman," ucap Edy Rahmayadi. 


Selain itu dalam arahanya, Edy Rahmayadi juga meminta pada pihak Dishub Sumut dan PT AP II untuk dapat merapikan bangunan di sekeliling Ruang Tunggu VIP, agar terlihat lebih indah lagi dan tertata rapi.


Kepala Dinas Perhubungan Sumut Abdul Haris Lubis saat dimintai keterangannya menyatakan akan segara melaksanakan pengerjaan interior dan eksterior secepatnya, sesuai arahan Gubernur Sumut.


"Perencanaan interior pada bulan ini sudah selesai. Nah sekarang kita akan melakukan lelang untuk pembangunan interior, diharapkan tiga bulan ke depan pengerjaannya dapat terlaksana," katanya. 


Haris juga mengatakan, Ruang Tunggu VIP ini nantinya akan diperuntukan untuk menyambut para tamu pejabat negara yang akan berkunjung ke Sumut. 


"Apalagi saat ini kita akan menjadi tuan rumah PON 2024. Dimana pejabat negara dipastikan akan berkunjung ke Sumut. Dipastikan Presiden juga akan berkunjung," katanya. 


Sementara itu, Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Djodi Prasetyo mengatakan PT AP II salah satu bagian dari stakeholder Pemerintah Provinsi dipastikan akan mendukung setiap kebijakan, dimana bagian ruang tunggu VIP ini merupakan suatu kebutuhan.


"Fasilitas ini lah yang ditunggu, karena fasilitas yang selama ini terlihat tidak nyaman dan tidak terpisah dengan yang lainya. Jadi prinsipnya akan kita suport dalam pembangunan di lahan 1,2 hektare dan nantinya akan ada penambahan 200 meter untuk lahan serbaguna," katanya. (don)

Innalillahi, Anton Medan Meninggal Dunia

    Senin, Maret 15, 2021  


PATIMPUS.COM - Kabar duka cita, Muhammad Ramadhan Effendi atau lebih dikenal Anton Medan, meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 15 Maret 2021.


Kabar berpulangnya Anton Medan ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Ipong Hembiring.


Anton Medan meninggal di usia 63 tahun. Rencannya jenazah Anton Medan akan segera dimakamkan hari ini.


Anton Medan dikenal sebagai preman yang cukup ditakuti. Lahir dari turunan Tionghoa dengan nama Tan Hok Liang, Anton Medan dikenal sebagai 'penjahat' di jaman Orde Baru.


Anton Medang merupakan mantan perampok dan bandar judi yang telah insaf. Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.


Memilih untuk memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.


Semoga Anton Medan wafat dalam keadaan husnul khatimah dan diterima di sisi Allah Swt, aamiin. (don/pir)

Jumat, 12 Maret 2021

Pelatihan First Aid Untuk Pemandu Wisata dan Penggiat Alam Bebas

    Jumat, Maret 12, 2021  


PATIMPUS.COM - Teratai Rescue bersama Explore Sumatera, Pewarta Foto Indonesia (PFI Medan), Vertikal Rescue Indonesia (VRI) Regional Sumatera,  Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS), Pilar, HPI Sumut, Sekolah Islam Terpadu Az-zakiyah dan Sumatera Tropical Forest Jurnalism (STFJ) menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama untuk pemandu wisata dan pelaku kegiatan alam bebas di Markas Melinjo, Jalan Eka Rasmi Komplek Melinjo No 1 Medan, pada Jumat, 12 Maret 2021. 


Dalam pelatihan tersebut, First Aider Herriansyah  menyampaikan prosedur penanganan kedaruratan masa pandemi covid 19 pada kegiatan wisata alam bebas. Dalam kesempatan itu, Herriansyah menyampaikan materi soal Penilaian, Bantuan Hidup Dasar & Resusitasi Jantung Paru, Luka, Pendarahan dan Penanganan, Patah Tulang & Pembidaian, Kedaruratan Medis ( Pingsan, Hypothermia dan Gigitan Binatang Berbisa),Pemindahan Penderita, Simulasi Kasus dan Peragaan dengan durasi 8 Jam Pelajaran Efektif.


Dalam kegiatan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19, panitia membatasi peserta untuk kepentingan pemberlakuan protokol kesehatan.


Ketua Teratai Rescue, Muliadi mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting bagi masyarakat secara individu, karena pertolongan pertama ini adalah kemampuan perorangan dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.


"Ilmu ini bisa untuk diri sendiri, siap untuk selamat dan siap untuk menyelamatkan," ujar Muliadi.


Ditambahkannya, terkhusus untuk pemandu wisata, pelatihan ini sangat penting, karena di alam bebas resiko kecelakaannya sangat tinggi, jadi para pemandu harus dapat memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan jika terjadi kecelakaan.


Founder Explore Sumatera, Joni Kurniawan mengungkapkan, pelatihan pertolongan pertama (first aid) sangat penting untuk rekan-rekan yang berkegiatan di luar ruang apalagi kegiatan yang sulit akses dalam fasilitas kesehatan, sehingga kemampuan pertolongan pertama dapat meminimalisasi resiko yang muncul akibat kecelakaan kegiatan maupun dalam kegiatan saat  kepemanduan.


Jadi pelatihan ini bukan hanya untuk kegiatan wisata yang beresiko tinggi saja tapi juga kegiatan wisata lainnya juga memiliki peluang yang sama. Karena yang dipelajari ini tidak hanya menyangkut pertolongan pertama pada kecelakaan yang sifatnya di lapangan tapi ada juga kasus kecelakaan yang bisa terjadi di rumah, seperti tersedak. Jadi kita bisa memahami dan memiliki kemampuan dasar dalam pertolongan pertama.


Kemampuan pertolongan pertama juga menjadi standar kompetensi nasional pemandu arung jeram karena setiap pemandu harus memiliki kemampuan dalam kedaruratan. Kemampuan ini juga harus sering disimulasikan di lapangan dan tempat kerja, sehingga ini menjadi faktor kebiasaan yang akhirnya kemampuan itu sudah melekat.


"Kemampuan pertolongan pertama ini wajib dikuasai oleh pemandu, sehingga ini menjadi salah satu syarat dalam kompetensi, ungkap Joni. (son)

Kamis, 11 Maret 2021

Lazada Gelar Pesta 9emilang Seller Conference 2021

    Kamis, Maret 11, 2021  

 


PATIMPUS.COM - Lazada Indonesia (Lazada), bagian dari Lazada Group, eCommerce terdepan di Asia Tenggara yang berkomitmen mempercepat pertumbuhan ekonomi digital melalui ekosistem eCommerce dan teknologi, menyelenggarakan Pesta 9emilang Seller Conference 2021 dalam persiapan ulang tahun Lazada ke-9 secara virtual, Rabu (10/3/2021).


Acara yang dapat disaksikan oleh semua penjual di platform Lazada ini menjadi bagian dari upaya Lazada mempersiapkan penjual dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Lazada menghadapi potensi peningkatan pesanan yang signifikan dalam kampanye ulang tahun Lazada mendatang. 


Dalam acara seller conference ini, sejumlah pembicara internal dan eksternal berbagi pengetahuan dan wawasan bagi penjual yang memang serius ingin menumbuhkan bisnisnya di ranah digital bersama Lazada.


Selain menghadirkan pembicara internal Lazada yang menjelaskan tentang optimalisasi setiap fitur yang ada di platform Lazada demi meraih keuntungan berlipat, Pesta 9emilang Seller Conference 2021 juga menghadirkan Rico Huang, pebisnis berusia 25 tahun yang dengan kerja kerasnya kini bisa meraup omzet miliaran rupiah.


Rico membahas perihal kesalahan umum pebisnis yang perlu dihindari agar bisa sukses. 


Seorang publik figur, Ozie, yang terkenal dengan perannya sebagai Bu Tejo di sebuah film, juga berperan sebagai Bu Sellotip atau #SellerSolutip dan membagikan langkah mudah berjualan di eCommerce dalam Lazada Seller conference 2021 ini. 


Berbagai materi dan pembicara dihadirkan Lazada untuk memastikan seluruh penjual di platform bisa terus berkembang bersama Lazada. Lazada Seller Conference 2021 juga terbuka bagi masyarakat yang ingin menyaksikan melalui kanal YouTube Lazada Indonesia. (don)

Rabu, 10 Maret 2021

Gara-Gara Corona, Mak Oyong Bikin Konten Lucu Di Youtube

    Rabu, Maret 10, 2021  



PATIMPUS.COM - Konten Mak Oyong mulai aktif di YouTube pada bulan November 2020 yang lalu. Hadirnya Mak Oyong disebabkan kegiatan kegiatan yang mulai berkurang karena wabah covid-19. 


Mak Oyong diprakarsai oleh tiga sahabat yang dari bangku kuliah memang sudah berteman akrab, yakni Hafiz (Mak Sumanto/Afiz), Tazli (Sumanto) dan Kurnia Syahputra. Hafiz dan Tazli sebagai pemain, skenario dan sutradara, sedangkan Kurnia Syahputra sebagai kameramen.


Hafiz mengatakan mereka bertiga adalah sahabat yang awalnya berbeda pekerjaan, dimana Hafiz awalnya seorang pedagang, sedangkan Tazli berkarir seorang wartawan dan Kurnia di dunia pendidikan. 


"Ternyata dengan masa covid-19 ini menjadi sebuah ide untuk membuat sebuah konten ringan, namun mengemasnya dengan cerita keseharian masyarakat kampung yang menarik dan lucu," katanya, Rabu (10/3/2021).


Setelah mereka mulai mencari tempat untuk membuat konten tersebut, mereka inisiatif untuk mengajak kawan Tazli dan Kurnia, dimana mereka memang sudah lama kenal, yakni Nisa Lubis (Mak Nyinyir) yang berprofesi sebagai wartawan juga. Kemudian mengajak kawan sekampus Haykal Abimayu (Pak Kepling).




"Sekarang ini episode demi episode mulai ditonton kawan, saudara hingga melebar ke masyarakat lainnya. Sehingga dalam 3 bulan "Mak Oyong" sudah dikenal orang, khususnya di Kota Medan dan sekitarnya," ujarnya.


Kemudian Tazli dan Hafiz sepakat memanggil senior mereka yakni bang Zul Pulungan untuk bergabung menjadi sutradara tetap, "Alhamdulillah bang Zul mau bergabung dengan kami," ujarnya.


Tazli menambahkan saat ini, Mak Oyong sudah memiliki 14 episode, dimana per episode menghantarkan penonton terpingkal pingkal karena bahasanya yang khas Medan kali, ditambah ide cerita pun lucu dan menarik. Bahkan pemain pun mulai datang silih berganti. 


"Dengan berjalannya waktu kami menambah pemeran untuk anak Mak Nyinyir yakni Syaifullah (Ipul) yang juga kawan sekampus, juga seorang wartawan. Karena selain kak Nisa Lubis (Mak Nyiyir) kami adalah alumni di LKK Unimed," katanya.


Tazli mengatakan, bahwa mereka menjaga kekompakan dalam membangun "Mak Oyong", dan mulai tiap episode dimunculkan beberapa pemain seperti Liza, Izal, Masta, Apri, Kiki ditambah kameramen Rahman. Tak lupa juga dalam menghasilkan tiap episode membutuhkan tim pendukung yang siap melengkapi properti yakni Kang Abien.


"Sampai saat ini "Mak Oyong" masih membutuhkan subcribe dan jumlah jam tayang. Dan kami harus tetap semangat, tetap solid untuk serius melanjutkan konten ini. Sebab kami percaya ketika kemauan dan kerja keras dilakukan, pasti ada kesuksesan," ujar Tazli.


Sedangkan Nisa Lubis (Mak Nyinyir) mengatakan bahwa di "Mak Oyong" beliau memerankan sebagai emak emak yang kepo dengan tetangga tetangganya terutama dengan Mak Sumanto.


"Saya disini berperan sebagai emak emang yang hobi gosip, suka meremehkan semua tetangga tetangganya, jadi bagi kawan kawan yang belum nonton Mak Oyong segera di tonton, subcribe, like dan komen ya!!!," pungkasnya. (don)


Lantik Kasatpol PP Sumut, Gubsu Minta Tidak Takut Pada Siapa Pun

    Rabu, Maret 10, 2021  


PATIMPUS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melantik Tuahta Ramajaya Saragih sebagai Kepala Satuan Polisi Pramong Praja (Kasatpol PP) Provinsi Sumut, Selasa (9/3), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan.


Gubernur meminta Kasatpol PP yang baru, tidak takut kepada siapapun dalam menegakkan peraturan. “Satpol PP adalah benteng organisasi ini (Pemprov Sumut), penegakan segala peraturan daerah. Bertindaklah sesuai dengan peraturan yang berlaku, hadapi siapapun yang melanggar aturan, saya minta Anda tegas dan pastikan Anda mampu melakukan itu,” tegas Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina.


Selain itu, Edy Rahmayadi juga meminta kepada Kasatpol PP untuk mempersiapkan personelnya baik secara jasmani, psikologi dan juga pengetahuan. Dengan begitu, personel Satpol PP bisa bertugas dengan baik di lapangan.


“Siapkan dengan baik personel Anda, sehingga mereka siap melakukan tugas di lapangan. Di lapangan kebanyakan Anda akan berhadapan dengan masyarakat pelanggar, jadi harus mampu secara jasmani dan juga psikologi sehingga terwujud Satpol PP yang mengayomi, melindungi rakyat kita,” kata Edy Rahmayadi.


Dengan dilantiknya Tuahta sebagai Kasatpol PP yang baru, jabatan eselon II di Pemprov Sumut yang belum terisi adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Edy Rahmayadi mengatakan akan segera melantik Kepala Disdukcapil setelah rekomendasi turun dari Komisi Aparatur Sipil Negara.


“Belum, rekomendasi dari KASN belum turun, bila sudah turun tentu akan segera kita lantik,” tambah Edy Rahmayadi pada acara pelantikan yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat tersebut.


Tuahta yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu mengatakan akan mulai meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Satpol PP Sumut. Hal ini bertujuan agar para personel Satpol PP tidak gagap ketika bertindak di lapangan.


“Yang pertama perlu kita tingkatkan itu dari internal, kita akan meningkatkan kualitas SDM kita, pengetahuan mereka, fisik mereka dan juga psikologis. Dengan begitu personel kita siap untuk turun ke lapangan berhadapan langsung dengan masyarakat, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Tuahta yang merupakan lulusan program pascasarjana Universitas Gajah Mada.


Asisten Adminstrasi Umum Mhd Fitriyus dan Kepala Dinas Sosial Rajali menjadi saksi pada pelantikan ini. Sementara itu, juga hadir jajaran pejabat Satpol PP Pemprov Sumut dari eselon IV hingga eselon III. (don)

Selasa, 09 Maret 2021

Serda Aprilia Manganang Mantap Jadi Laki-Laki

    Selasa, Maret 09, 2021  


PATIMPUS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI AD Jenderal Andika Perkasa mengatakan, mantan atlet bola voli putri nasional, Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sudah berganti status dari perempuan ke laki-laki.


"Sejak lahir memang berjenis kelamin pria, namun dia mengalami kelainan media yang disebut Hipospadia, yakni kelainan bentuk kelamin yang kerap dialami bayi laki-laki saat dilahirkan," kata Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).


Saat dilahirkan, keluarga dan paramedis yang menangani Aprilia tak begitu paham dengan jenis kelainan ini. Saat itu Aprilia pun dinyatakan sebagai perempuan lantaran alat kelamin yang dimilikinya memang sedikit berbeda.


Andika menyebut kelainan yang dialami Aprilia pun baru diketahui baru-baru ini. Tepatnya pada 3 Februari lalu saat pihaknya sengaja memanggil Aprilia untuk menjalani pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Subroto.


Setelah hasil rekam medis, diketahui hormon testosteron Aprilia lebih tinggi, tak hanya itu di dalam organ dalamnya pun tak ada organ tubuh yang mestinya dimiliki perempuan.




Maka dipastikan Aprilia memang berjenis kelamin laki-laki. Namun lantaran kurang pengetahuan, saat dilahirkan orang tua dan paramedis di kampung Aprilia memutuskan salah satu prajuritnya yang juga atlet bola voli ini sebagai perempuan.


"Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, jadi bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yg biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," kata Andika.


"Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir ada, satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap seribu kelahiran bayi laki-laki," jelas dia.


Setelah hasil rekam medis keluar dan dijelaskan secara rinci kepada Aprilia, Andika mengaku menawarkan anak buahnya itu untuk menjalani operasi correction surgery di RSPAD Gatot Subroto.


Aprilia pun kata dia, menerima hasil pemeriksaan medis tersebut bahkan menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan.


"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," katanya. (don/cnn)

Gubsu dan Bupati DS Lakukan Ground Breaking Kota Deli Megapolitan, Pensiunan PTPN II Bentang Poster

    Selasa, Maret 09, 2021  


PATIMPUS.COM - Mengetahui adanya informasi Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramahyadi dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan melakukan Ground Breaking Kota Deli Megapolitan, di Dusun I, Desa Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, para pensiunan PTPN II melakukan aksi membentangkan poster tuntutan di depan pintu masuk proyek Kota Deli Megapolitan, Selasa (9/3/2021).


Aksi yang dilakukan para pensiunan dengan membentang spanduk dengan berisikan dengan kalimat, "Memprihatikan Demi Bangun Perumahan Mewah Deli Megapolitan Rumah Para Pensiunan Digusur Paksa oleh PTPN II, Bapak Jokowi & Gubernur Sumut Tolong Kami !!!", dan juga kalimat "PTPN II & PT. Ciputra Melakukan Keputusan Sepihak & Semena-mena Tanpa Ada Proses Hukum & Keputusan Pengadilan Mereka Telah Mengebiri Hak-hak Kami !!".


Bahkan acara Ground Breaking yang dihadiri petinggi Sumatera Utara dan Deliserdang ini, dilihat dari luar pintu masuk melakukan pelepasan balon sebagai tanda bahwa dilakukan Ground Breaking untuk proyek Kota Deli Megapolitan dengan didampingi beberapa bendera pihak swasta atau pihak ketiga dari PT Ciputra di sepanjang jalan masuk dengan dikawal oleh anggotq TNI lengkap menggunakan senjata laras panjang.


Sementara itu, seorang pensiunan bernama Masidi yang melakukan aksi unjukrasa di depan pintu proyek Kota Deli Megapolitan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa mereka membutuhkan keadilan di negeri ini, bahkan meminta Presiden Jokowi agar memberikan keadilan seadil-adilnya.


"Bapak Presiden Jokowi, kami minta perlindungan dari Bapak... sebab para pentinggi di Sumatera Utara sudah  tidak memperdulikan rakyatnya seperti kami para pensiunan yang sudah puluhan tahun tinggal disini," jelas Masidi kepada sejumlah wartawan.


Bahkan Masidi bersama para pensiunan yang didampingi LBH Medan juga mengungkapkan akan tetap mempertahankan rumah mereka sebelum ada kepastian yang jelas dari Pemprovsu bahkan PTPN II.


"Kami tetap mempertahankan rumah kami, sebab kami punya hak yang selama ini kami bekerja di PTPN II," sebut Masidi.


Masidi juga mengungkapkan bahwa diduga di sekitar proyek Kota Deli Megapolitan ini akan dilakukan penggusuran besar-besar.


Sementara itu, Kuasa Hukum PTPN II Sastra SH Mkn mengungkapkan bahwa ini adalah dalam rangka pengoptimalisasi aset yang dikelola oleh PTPN II, sehingga kerjasama antara PTPN II dengan Ciputra bisa menguntungkan perusahan.


Disinggung tentang pembangunan proyek Kota Deli Megapolitan yang akan dikelola oleh pihak ketiga seperti Ciputra bahwa ini disewa atau dijual, Sastra tidak bisa menjelaskan.


"Ini soal teknis, nanti pihak pengembang yang bisa menjelaskan, sebab saya hanya legalnya aja," jelas Sastra.


Sastra juga menjelaskan bahwa adanya penolakan dari para pensiunan itu adalah hal biasa, bahwa setiap ada pembangunan pasti ada penolakan tapi penolakan itu tidak akan menghambat pembangunan ini.


"Penolakan itu hal biasa disana sini, tapi penolakan ini tidak menghambat pembangunan, karena PTPN II ini adalah BUMN dalam rangka meningkatkan investasi sesuai program pemerintah pusat," ungkap Sastra kepada wartawan. 


Kepala Devisi Sumber Daya Alam LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang SH MHum mengungkapkan aksi yang pensiunan lakukan ini adalah sebagai bentuk kekecewaan para pensiunan atas ungkapan Gubernur Sumatera Utara saat mereka melakukan aksi di depan rumah Dinas Gubernur, Senin (8/3/2021) kemarin yang tidak ada solusi bagi para pensiunan.


"Bahkan para pensiunan malah dimarahi dan tidak boleh berunjuk rasa di rumah dinas, karena melanggar hukum," ungkap Ali.


Bahkan Ali menyayangkan sikapnya, sebagai Gubernur Sumatera Utara dengan menyampaikan kalimat seperti itu, karena rakyatnya saat ini meminta perlindungan kepada pimpinannya untuk menuntut hak-haknya.


"Kami disebut juga oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Edy Ramahyadi bahwa LBH Medan layaknya seperti preman dengan pakaian yang kami gunakan saat itu," beber Ali kepada Wartawan. (don)

© 2023 patimpus.com.