PATIMPUS.COM - Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara, Fatmawati ST MEng, menyerukan semangat baru kepada seluruh jajaran untuk kembali meningkatkan kinerja pasca libur Idul Fitri.
Dalam sambutannya saat acara Halal bi halal di lingkungan BKKBN Sumut, Kamis (10/4/2025), Fatmawati menekankan pentingnya memperkuat sinergi dan ritme kerja demi mengejar pencapaian indikator kinerja utama yang masih belum optimal.
“Saya berharap momentum Idul Fitri ini menjadi titik balik bagi kita semua untuk kembali fokus dan serius dalam bekerja. Masih banyak target yang belum tercapai, terutama menyangkut indikator utama seperti Total Fertility Rate (TFR),” ujar Fatmawati di dampingi Sekretaris Badan (Sesban) Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara SSos MM.
Wanita yang baru menjabat 3 bulan di BKKBN Sumut ini menyebutkan, target nasional TFR adalah 2,11, namun angka di Sumut masih berada di 2,37. Hal ini menunjukkan perlunya kerja keras dan koordinasi yang lebih intensif di semua lini, termasuk program-program strategis yang menjadi fokus kementerian.
Ia menjelaskan, transformasi BKKBN dari lembaga menjadi kementerian membawa lima fokus utama dalam pembangunan keluarga ke depan. Kelima fokus tersebut disingkat menjadi “Quick Win”, yaitu Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting), taman asuh sayang anak (Tamasya) yang mendorong edukasi dan pelibatan pengasuh di lini lapangan seperti Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Duta Genre, GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), sebagai respon terhadap isu "fatherless" atau minimnya peran ayah dalam pengasuhan anak. “Sidaya”, atau Lansia Berdaya, yang fokus pada pemberdayaan kelompok lansia mengingat angka harapan hidup yang terus meningkat. Program ini bahkan sudah merancang sekolah lansia dengan kurikulum khusus.
"Super Apps, platform digital yang sedang dibangun untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan layanan seputar kependudukan dan pembangunan keluarga," teragnya.
Fatmawati juga menyinggung efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah pusat, terutama terkait perjalanan dinas. Meski demikian, ia optimistis efisiensi tersebut tidak akan menghambat pencapaian target karena dukungan teknologi digital seperti Zoom Meeting dan aplikasi daring lainnya dapat memperkuat koordinasi dan monitoring kinerja lapangan.
“Kita tidak bisa bergantung pada cara lama. Dengan teknologi informasi, efisiensi tetap bisa sejalan dengan pencapaian target. Kami masih memiliki lebih dari 1.400 penyuluh lapangan dan sekitar 100 staf di kantor perwakilan yang siap mendukung,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan program-program pembangunan keluarga sangat bergantung pada kemampuan seluruh jajaran untuk beradaptasi dengan dinamika dan kebijakan terbaru pemerintah.
“Kita tidak bisa santai. Tahun 2025 adalah tahun pembuktian kinerja. Apa yang kita kerjakan hari ini akan terlihat hasilnya nanti,” pungkas Fatmawati. (don)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda