PATIMPUS.COM - Kondisi jalan penghubung antara Dusun 1 Desa Sarang Jaya dan Dusun 2 Desa Ranto Panjang, Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, menjadi sorotan masyarakat setempat.
Jalan sepanjang lebih dari 1 kilometer ini rusak parah, berlumpur, dan dipenuhi genangan air yang menyerupai kubangan kerbau, terutama saat musim hujan. Hampir setiap 20 meter, jalan dipenuhi lubang dalam yang menyulitkan pengguna jalan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Pantauan di lokasi, Senin (27/01/2025), menunjukkan betapa sulitnya pengendara melintasi jalan tersebut. Dua pengendara sepeda motor terlihat berupaya keras melewati lumpur tebal, sambil berhati-hati agar tidak tergelincir. Kondisi ini tak hanya menyulitkan aktivitas warga, tetapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan.
Rahman (42), warga Dusun 1 Desa Sarang Jaya, mengatakan bahwa kerusakan jalan sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada perbaikan yang signifikan.
“Kalau musim hujan, jalan ini sangat sulit dilalui. Lumpur tebal membuat kami harus mendorong kendaraan, dan sering kali motor terjebak. Kami sangat berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi jalan ini,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Siti Aisyah (47), warga Dusun 2 Desa Ranto Panjang. Menurutnya, jalan tersebut merupakan akses utama warga untuk mengangkut hasil pertanian, seperti kelapa sawit, karet, dan hasil panen lainnya.
“Kalau jalan terus begini, biaya transportasi naik. Hasil panen kami sering terlambat dijual, dan itu merugikan kami sebagai petani. Anak-anak sekolah juga kesulitan untuk pergi belajar, apalagi saat hujan deras,” ujarnya dengan nada kesal.
Kondisi jalan yang rusak ini juga berdampak pada akses warga menuju fasilitas umum seperti puskesmas dan pasar. Mereka harus menempuh perjalanan lebih lama dan menghadapi risiko kecelakaan karena jalan licin dan berlumpur.
Harap Diperbaiki
Warga berharap pemerintah daerah, baik tingkat kecamatan maupun kabupaten, segera memberikan perhatian terhadap permasalahan ini. Mereka mendesak agar dilakukan perbaikan permanen, bukan hanya tambal sulam yang tidak bertahan lama.
“Kami butuh perbaikan permanen, seperti pengaspalan atau pengerasan jalan dengan material yang lebih baik. Ini jalan utama bagi warga desa, bukan jalan kecil yang bisa diabaikan begitu saja,” tegas tokoh masyarakat setempat.
Beberapa warga menyebutkan bahwa solusi sementara pernah dilakukan, seperti penimbunan batu atau pasir, namun hasilnya tidak bertahan lama karena hujan terus-menerus merusak jalan. Mereka berharap pemerintah memiliki komitmen untuk memperbaiki jalan secara serius demi kelancaran aktivitas warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Kecamatan Pematang Jaya maupun Pemerintah Kabupaten Langkat terkait rencana perbaikan jalan ini. Warga berharap keluhan mereka dapat didengar dan segera ditindaklanjuti.
Kerusakan jalan ini menjadi gambaran nyata bagaimana akses infrastruktur di pedesaan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Jalan yang memadai bukan hanya menunjang mobilitas warga, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan.
Warga kini hanya bisa berharap adanya perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut demi kesejahteraan dan keamanan masyarakat. (Raj)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda