Senin, 06 Januari 2025

Menghadapi Wabah HMPV, Kadinkes Sumut Himbau Harus Tenang

    Senin, Januari 06, 2025  


PATIMPUS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta masyarakat tidak perlu panik terkait maraknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang ramai di China.


Kepala Dinas kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Faisal Hasrimy menyampaikan dalam menghadapi wabah HMPV, sesuai arahan Kemenkes, pertama kita harus tenang, tetap waspada, dan kita tetap mengutamakan preventif.


"Kita harus teruskan dengan budaya hidup sehat, tetap menggunakan masker kembali, tetap mencuci tangan, tetap menjaga imun tubuh, mengkonsumsi vitamin, berolahraga dan intinya tetap menjaga kebugaran dan kondisi fisik," tegasnya kepada wartawan, Senin (6/1/25).


PJ Bupati Langkat itu juga memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak karantina, untuk semakin waspada dan ketat tentunya di pintu-pintu masuk antar negara.


Faisal juga mengatakan hingga saat ini, untuk di Sumut belum ada ditemukan kasus dan rumah sakit dalam kondisi apapun harus siap.


"Alhamdulillah belum, mudah-mudahan jangan sampai ditemukan dan diharapkan rumah sakit siap ya, artinya kita dengan pengalaman yang sudah-sudah dengan kondisi apapun kita harus siap," ungkapnya.


Terpisah Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dr Nora Violita, mengatakan bahwa HMPV bukan virus baru dan sudah ada sejak lama, namun kembali membuat heboh.


Menurut dr Nora, lonjakan kasus tersebut memang memperihatinkan, tapi bukan berarti masyarakat harus panik, bagi mereka yang sehat, infeksinya cenderung ringan.


"Panik tidak akan membuat virus pergi, justru dapat membuat masyarakat lebih stres dan malah menurunkan imun. Fokus pada pencegahan, jaga daya tahan tubuh, dan hindari kontak dengan orang yang sakit," ujarnya.


Gejala HMPV, dr Nora mengatakan jika mirip dengan flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan terkadang sesak napas.


"Pada kondisi individu tertentu seperti anak-anak, lansia atau orang dengan penyakit kronis, virus tersebut bisa menyebabkan komplikasi lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia," ucapnya.


Para ahli menyebutkan situasi tersebut belum sampai pada level pandemi. HMPV dan virus lain yang terlibat seperti, Influenza A dan Rhinovirus, sudah lama ada dan cenderung menyebabkan infeksi musiman. 


"Lonjakan yang terjadi di China bagian Utara karena kombinasi beberapa virus. Jadi, bukan hanya HMPV yang beraksi sendirian, tapi dia bekerja sama dengan Influenza A dan Rhinovirus," tuturnya.


Beberapa alasan kasus HMPV melonjak, Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2024 itu menyebutkan ada 3 alasan pertama, musim dingin.


"Virus-virus pernapasan sangat suka cuaca dingin dan musim flu biasanya berlangsung dari November hingga Maret. Kedua, setelah memakai masker dan menjaga jarak selama dua tahun lebih, sekarang perlindungan tersebut mulai longgar dan akibatnya virus punya panggung bebas untuk menyebar," ungkapnya.


"Ketiga sistem imun masyarakat yang belum sepenuhnya pulih setelah pandemi juga menjadi faktor. Banyak anak-anak yang mungkin belum terekspos pada virus-virus ini sebelumnya, jadi lebih rentan," pungkasnya. (don)

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda
© 2023 patimpus.com.