PATIMPUS.COM – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Besitang sejak awal Oktober menyebabkan banjir di beberapa pemukiman warga, terutama di Dusun Sidodadi dan Dusun Sejambu.
Pada Jumat (12/10) pagi, air dari sungai yang melintasi kawasan tersebut meluap hingga menggenangi permukiman setempat dengan ketinggian air hampir mencapai 1 meter.
Banjir ini tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi para petani. Puluhan hektar sawah di Besitang dipastikan gagal panen akibat terendam banjir.
Di Desa Sekoci dan Kelurahan Kampung Lama, banjir telah menghancurkan tanaman padi yang hampir siap dipanen. Para petani yang bergantung pada hasil panen ini kini berada dalam situasi yang sulit, menghadapi kerugian besar dan ketidakpastian masa depan.
Selain itu, ratusan rumah di Desa Sekoci juga ikut terendam akibat luapan Sungai Besitang, yang membawa air kiriman dari hulu. Setidaknya enam dusun di Desa Sekoci terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 meter di beberapa titik.
Sebagai langkah tanggap darurat, bantuan sembako pun telah diberikan kepada warga terdampak banjir. Bantuan sementara yang diberikan berupa 2 kilogram beras, 6 butir telur, dan 6 bungkus mi instan (indomie atau supermi) untuk setiap keluarga.
Meski bantuan tersebut sangat membantu, warga masih berharap adanya tambahan bantuan logistik, terutama makanan siap saji dan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan selama banjir.
Warga yang terdampak banjir kini berharap bantuan segera datang dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk menangani kondisi ini. Mereka juga membutuhkan bantuan lebih lanjut berupa obat-obatan dan alat evakuasi, terutama bagi lansia dan anak-anak yang tinggal di daerah terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan cukup besar.
Kepala Desa Sekoci, Gunawan, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada instansi terkait dan berharap adanya penanganan segera untuk membantu warga yang terdampak.
"Kami sudah melaporkan situasi ini kepada pemerintah kabupaten, dan kami berharap bantuan segera datang untuk warga," ujar Gunawan.
Banjir yang melanda wilayah Besitang ini bukan kali pertama terjadi. Pada tahun-tahun sebelumnya, kondisi serupa kerap terjadi saat musim penghujan, terutama di daerah-daerah yang berada di dekat aliran sungai.
Warga setempat berharap ada solusi jangka panjang, seperti perbaikan infrastruktur drainase dan pengelolaan sungai, agar peristiwa serupa tidak terus berulang setiap tahun. (Raj)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda