PATIMPUS.COM - Selama 3 hari gelaran pertandingan cabang olahraga kriket PON XXI Aceh - Sumut, tim medis telah menangani pasien sebanyak 32 orang.
Rata-rata pasien yang dirawat terlibat dalam pertandingan kriket seperti atlet, pelatih, official team dan wasit. Ada juga dari pihak kepolisian dan panitia pertandingan yang memeriksakan kesehatannya.
"Yang paling banyak itu atlet, yang mengalami trauma tumpul akibat lemparan bola dan terjatuh," ungkap dr Fitro Yusra, selaku pengawas medis di venue kriket Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Rabu (4/9/2024).
Menurut dr Fitro, pertandingan kriket Twenty 20 (T20) cukup berat karena banyak atlet yang cedera, keseleo, dehidrasi dan kurang fit. Termasuk diantaranya atlet putra Sumut yang sempat dipapah dari tengah lapangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Bahkan atlet putra asal Jawa Barat harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Lubuk Pakam, karena mengalami cedera parah akibat terjatuh.
"Kemungkinan atlet itu mengalami patah atau dislokasi. Tapi kita pastikan dengan merujuk ke RSUD untuk dirongen agar kelihatan apakah patah atau hanya dislokasi," sebut dr Fitro.
Sementara untuk obat-obatan yang tersedia, dr Fitro menerangkan, adalah obat untuk pertolongan pertama.
"Sedangkan obat yang tidak tersedia kita rujuk ke RSUD. Yang fatal tadi kita bidai, sedangkan untuk yang dehidrasi diberikan oralit dan pasien yang trauma tumpul kita berikan anogetik," imbuhnya. (don)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda