PATIMPUS.COM – Tim Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) bersama UPT KPH I Stabat dan warga Desa Halaban kembali menggelar patroli rutin di kawasan Hutan Mangrove, Kamis (12/09/2024).
Patroli ini bertujuan melindungi hutan mangrove seluas 400 hektare dari ancaman ilegal logging yang dapat merusak ekosistem dan kehidupan laut setempat.
Hutan mangrove yang membentang di Dusun 2 Paluh Pasir dan Dusun XVI Paluh Kompeni ini berbatasan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Pangkalan Siata, Kecamatan Pangkalan Susu. Lokasi ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, dan menjadi habitat berbagai biota laut, seperti kepiting dan ikan, yang menjadi sumber penghidupan warga.
Dalam patroli kali ini, tim menemukan sejumlah pohon mangrove jenis kayu bakau yang telah ditebang sekitar seminggu lalu di sepanjang tepi DAS. Meski begitu, aktivitas penebangan liar tidak ditemukan saat patroli berlangsung.
“Kami rutin melakukan patroli untuk memantau kondisi hutan mangrove dan mencegah segala bentuk aktivitas ilegal, terutama penebangan liar yang dapat merusak ekosistem ini,” ujar Ifras Saragih, salah satu staf Yagasu, kepada reporter SBN TV.
Ifras menambahkan, selain untuk menjaga kelestarian hutan, patroli ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi pembakaran kayu bakau yang kerap digunakan sebagai bahan baku arang.
“Harapan kami, Hutan Mangrove Desa Halaban tetap lestari. Selain melindungi lingkungan, keberadaannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama melalui sektor perikanan,” tambahnya.
Keberlanjutan patroli ini diharapkan dapat melindungi kawasan mangrove dari kerusakan lebih lanjut, sekaligus menjaga potensi ekonomi yang bergantung pada ekosistem laut. Masyarakat Desa Halaban dan pihak terkait optimis, dengan upaya bersama, kelestarian alam dan kesejahteraan ekonomi bisa berjalan beriringan. (rajali)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda