PATIMPUS.COM - Ibu-ibu hamil di Desa Nagur, Kecamatan Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mendadak menukarkan sampah rumah tangganya untuk mendapatkan USG Gratis.
USG kehamilan gratis yang diinisiasi Gerakan Kawan Awen ini mengkolaborasikan program menjaga lingkungan dengan kesehatan ibu dan bayi.
"Syaratnya hanya membawa sampah yang bisa di daur ulang sebanyak 1 kg seperti botol dan plastik," jelas Founder Gerakan Awen, Alween Ong pada Minggu (5/3) di sela-sela pelaksanaan USG gratis tersebut.
Setidaknya ada 30 peserta USG gratis yang hadir, kesemuanya antusias karena memang sebelumnya mereka kebanyakan belum pernah memeriksakan kehamilannya dengan USG.
"Alhamdulillah pesertanya kurang lebih 30 orang dibagi dua sesi pagi dan siang,' ungkap Alween Ong sembari menceritakan mengapa memilih Serdang Bedagai melangsungkan USG Gratis itu.
"USG gratis kita lakukan memang disinilah bermula. Saat kita bertemu dengan seorang ibu hamil di salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai ini, ketika itu saya menanyakan usia kehamilannya dan apakah sudah USG atau belum namun ibu tersebut tidak menjawab malah mengaku bingung harus menggunakan uangnya untuk membeli odol gigi atau telur. Akhirnya kita menyimpulkan bahwa jangankan berpikir untuk USG, untuk makan saja sudah kesulitan. Lalu kita pun berfikir apa yang bisa kita lakukan untuk mereka dan ini juga kita lakukan terkait program pemerintah untuk menekan Angka stunting," tegas Alween Ong yang juga dikenal sebagai wirausaha muda ini.
Sebutnya, bicara stunting tidak hanya menyelesaikan yang sudah terlahir tapi sebelum terlahirpun harus sama-sama ikut serta memantau. Itulah pentingnya ibu hamil itu melakukan USG.
"Kita lihat tadi didalam ada kandungannya yang sudah besar namun berat badannnya masih kurang, ada juga yang sungsang bahkan ada yang usia yang sudah rentan untuk hamil atau terlalu tua. Rata-rata peserta mata pencahariannya nelayan. Sehingga kita harapkan masyarakat sehat dan kedepannya program ini tidak hanya dqpat dilakukan dibeberapa titik namun kedepan bisa bekerjasama dengan pemerintah dan ini dilakukan lebih sering.
Seorang peserta, Wiwin Winarsih (29) warga Dusun 3 Desa Nagur, ikut USG ingin mengetahui kondisi kehamilannya. Selama ini ia mengaku tidak USG karena jauh dari fasilitas kesehatan sehingga ia mengharapkan USG gratis kawan Awen ini terus dilakukan agar masyarakat lainnya dapat merasakannya.
Dokter Spesialis Kandungan, dr Pebriwarita Pulungan, SpOG mengatakan secara keseluruhan Dari 30 peserta itu kebanyakan sama sekali tidak pernah melakukan USG dan juga tidak pernah kontrol kehamilan. Dan ada juga ditemukan usia lanjut dengan kehamilan ke lima dan bahkan paling memprihatinkan berat bayinya tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
"Kurangnya nutrisi dan protein Ini alasan mereka karena saat ini ikan susah , padahal ini daerah pesisir penghasil ikan sehingga heran mereka bisa kekurangan nutrisi," jelasnya. Ia mengharapkan edukasi terhadap masyarakat terus gencar dilakukan.
Sementara itu, sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan, para peserta di edukasi oleh Green Smoothie Fakctory
bagaimana membuat minuman sehat dari buah-buahan tanpa menggunakan pemanis atau gula. (don)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda