PATIMPUS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Untuk membantu program BKKBN tersebut, TNI melalui Dharma Pertiwi melakukan Road Show ke Provinsi Sumatera Utara, Kamis (25/08), di Makosek I, yang dihadiri langsung Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nyonya Hetty Andika Perkasa.
Dalam kunjungannya tersebut, Nyonya Hetty Andika Perkasa melakukan sosialisasi pemanfaatan lahan tidur agar ditanami pangan, hingga melakukan peninjauan pelayanan KB yang dilaksanakan di halaman Makosek I.
Sebanyak 178 akseptor terdiri dari ibu-ibu mengikuti pelayanan KB yang disediakan BKKBN Perwakilan Sumatera Utara. Pelayanan KB dilakukan mulai dari MOW sebanyak 53 akseptor, IUD 12 akseptor dan Implan sebanyak 113 Akseptor.
Sementara itu dalam keterangan persnya, Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Budiman SpBP RE(K) MARS menyebutkan, program roadshow ini merupakan kolaborasi antara TNI, BKKBN, Pemerintah dan stakeholder di daerah untuk mempercepat penurunan stunting. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar dapat mendukung program ini.
"Kita harapkan program ini berjalan dan kita mendukung program ini," ujarnya.
Dia menerangkan, sesuai dengan intruksi Presiden No 4 tahun 2022, bahwa terdapat peran Panglima TNI untuk membantu mengerahkan SDM TNI serta fasilitasnya terutama untuk mempercepat angka penurunan stunting di daerah-daerah tertentu. Sebab sebagai diketahui, lanjutnya, angka stunting di Indonesia saat ini memang masih cukup tinggi.
"Ini tentu sangat dipengaruhi oleh rencana kelahiran, mengatur jarak persalinan, serta kesempatan memperoleh makanan bergizi, sehat dan murah. Jadi kita mendampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi melakukan roadshow dalam rangka penurunan angka stunting di Indonesia," tandasnya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, di Provinsi Sumut angka stuntingnya sedikit di atas rata-rata nasional, yakni 25 persen. Namun dengan jumlah penduduk Sumut yang besar, menurutnya angka 25 persen itu jika diakumulasikan tentu angkanya akan besar pula.
"Oleh karena itu, Sumut menjadi salah satu prioritas untuk percepatan penurunan stunting. Karena targetnya pada 2024 adalah 14 persen, sehingga banyak acara yang kita gerakkan di Medan ini untuk mendorong penurunan stunting," ungkapnya kepada wartawan.
Hasto menjelaskan, pelibatan TNI dalam upaya penurunan stunting dianggap sangat efektif. Karena, sambungnya, selain TNI memiliki banyak SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan, hal ini juga untuk melanjutkan tradisi TNI Manunggal KB-Kes yang sebelumnya pernah dilaksanakan.
"TNI punya jajaran yang banyak, kemudian punya posyandu, klinik maupun rumah sakit. Tentunya ini perlu dioptimalkan," jelasnya. (don)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda