PATIMPUS.COM - Konsolidasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah terus berlanjut. Untuk kawasan Tabagsel, konsolidasi organisasi berlangsung di Mandailing Natal (Madina) yang menjadi kabupaten ke-4 yang roadshow-kan PW Aisyiyah Sumut.
Tiga PD Aisyiyah sebelumnya adalah Padang Sidimpuan, Padang Lawas dan Tapanuli Selatan. Untuk Rayon 1 Medan dan sekitarnya dilakukan konsolidasi untuk empat PD Aisyiyah, yakni Medan, Binjai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Di Panyabungan, Mandailing Natal yang disebut juga sebagai ‘serambi mekkah’ itu konsolidasi berlangsung di Komplek TK ABA Panyabungan. Hadir Pimpinan Harian, utusan Cabang dan Ranting yang seluruhnya berjumlah sekitar 50 peserta.
Konsolidasi di Panyabungan diawali kata pembukaan oleh Sekretaris PDA Netty Herawati yang menjelaskan diselenggarakannya konsolidasi dan berbagai informasi seputar PDA Madina. Sedangkan kata sambutan disampaikan Ketua PDA Madina Masrayani Siregar yang menjelaskan kondisi PDA Madina hari ini.
Jelas Masrayani Siregar, bagaimana pun pandemi Covid19 yang terjadi sangat memberi pengaruh pada aktifitas Aisyiyah di Mandailing Natal. Covid19 nyaris membuat gerakan Aisyiyah menjadi sempit, katanya. Hampir dua tahun Aisyiyah Madina hanya melakukan kegiatan terbatas.
Masyarani Siregar juga menjelaskan seputar musibah bencana alam yang menimpa dua kawasan di Mandailing Natal, yakni Lingga Bayu dimana ada TK ABA milik Aisyiyah yang terdampak parah akibat banjir. Kemudian bencana banjir juga menimpa kawasan Natal yang berada dipesisir pantai barat Sumatera Utara.
Untuk dua lokasi bencana yang menjadikan aset Aisyiyah di sana rusak, PW Aisyiyah Sumatera Utara menyampaikan dana taliasih masing-masing Rp 5 juta. Bantuan yang diserahkan oleh Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj. Elynita diterima oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Lingga Bayu dan Cabang Aisyiyah Natal.
Ketua PW Aisyiyah Sumut itu juga mengajak semua warga Aisyiyah untuk melakukan muhasabah diri sembari terus memperbaiki kualitas hidup menjadi muslim yang kaffah. Hj. Elynita juga meminta kepada warga Aisyiyah Madina untuk terus bekerja sekuat yang bisa dilakukan. Aisyiyah adalah pejuang, mulai dari pejuang pendidikan, pejuang sosial, pejuang ekonomi yang tangguh.’
Pada kesempatan itu, Hj, Elynita kembali menyampaikan potret pejuang Aisyiyah yang tangguh dan memiliki jasa besar terhadap bangsa, negara dan Muhammadiyah, yakni Prof. Siti Baroroh Baried. ” Sosok Baroroh Baried adalah sosok perempuan berkemajuan,” kata Elynita.
Sementara itu, Sekretaris PW Aisyiyah Sumatera Utara Dra. Zubaidah Pohan selain menyampaikan materi Administrasi Aisyiyah dan Media Digital Aisyiyah. Materi lain dijelaskan seputar Permendikbud No.30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dan RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) yang sedang menjadi isu nasional.
Zubaidah Pohan juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga Aisyiyah, terkhusus pimpinan Aisyiyah di semua level, seperti menjadi pribadi uswah hasanah di tengah masyarakat ( Ada Aturan yang harus diikuti), merapikan administrasi organisasi (surat menyurat dan kegiatan), meningkatkan keunggulan amal usaha, mempererat ukhuwah dan menjaga idealisme (Bangga Menjadi warga Aisyiyah).
Terkait dengan media digital, Zubaidah Pohan menjelaskan bahwa media sosial saat ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dalam sebuah organisasi modern. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian Aisyiyah adalah, media sosial dengan platform : Wibesite, Digitalisasi data, pelaporan online, database organisasi termasuk pengelolaan IG, Tweeter, FB dan Youtube.
Sementara itu, Bendahara PW Aisyiyah Sumut Yuniar R. Yoga pada paparan administrasi keuangan, selain menjelaskan secara teknis administrasi juga berpesan kepada semua pelaku admisitrasi keuangan: . (1) Kebendaharaan adalah tugas Amanah dan Kejujuran, (2) bendahara bukan cuma pencatat dan penyimpan tapi juga perencana dan pengatur cashflow, (3) catat apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dicatat, kerjakan hari ini jangan tunggu besok, (4) buat laporan secara rutin, bulanan, 3 atau 6 bulanan. Dan, (4) verifikasi kepada ketua untuk disetujui serta lengkapi buku-buku keuangan dengan baik.
Konsolidasi sudah berlangsung untuk delapan Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumatera Utara. Selanjutkan konsolidasi akan berlangsung dibeberapa daerah lainnya. (*)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda