PATIMPUS.COM - Politisi Muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Syaiful Ramadhan, menyoroti terkait 100 Hari Kinerja Walikota dan Wakil Walikota Medan Bobby-Aulia dalam dialog lintas pagi yang dilaksanakan RRI Pro 1 Medan, Senin (07/06/2021).
Bang SR sapaan Syaiful Ramadhan menyampaikan saran, apresiasi dan Kritikannya terkait 100 Hari kerja Pemko Medan pada acara tersebut. Sebelum menyampaikan catatanya terhadap 100 hari kerja Walikota Medan, menurut syaiful, mengukur kinerja dalam 100 hari dengan kondisi hari ini kurang pas.
Tapi untuk memberikan spirit kebersamaan sesuai dengan visi PKS 'Bersama Melayani Rakyat' , PKS Sendiri ingin memastikan bahwa seluruh program Walikota dan Wakil Walikota Medan pada saat janji kampanye harus benar-benar dilaksanakan agar dapat mewujudkan Medan Berkah tersebut.
"Semangat PKS hari ini, ingin memastikan bahwa perubahan yang dituju untuk Kota Medan Berkah harus berada pada jalur yang benar. PKS ingin memastikan bahwa seluruh program yang dijanjikan semasa kampanye seperti, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat bisa benar benar diwujudkan," tegasnya.
Sekretaris DPRD Kota Medan Fraksi PKS ini menegaskan, saat ini PKS memilih bersikap objektif yaitu tidak dalam posisi oposisi maupun pendukung Walikota terpilih. PKS akan berusaha seobjektif mungkin dalam menilai setiap langkah-langkah Walikota.
"Kalau ada kebijakan yang baik dan untuk kemashlahatan warga kota Medan akan didukung dan PKS tak segan-segan menyampaikan apresiasinya, begitu juga sebaliknya jika dirasa ada yang kurang pas maka PKS akan terus mengkritisi," ujar Syaiful.
"Hal ini sudah kami lakukan di DPRD Medan, banyak masukan dan dukungan yg kami berikan kepada Pemko Medan. Contohnya pada terobosan E-parking, PKS sangat mengapresiasi hal tersebut, sebab sejak lama ini sudah kami suarakan sebab dapat menambah PAD kota Medan, dan itu merupakan salah satu solusi di tengah pandemi ini," terang Syaiful.
Diakhir acara, Syaiful Ramadhan yang akrab dikenal Aleg Anak Sungai ini berpesan bahwa 100 hari Kepemimpinan Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution - Aulia Rachman menjadi perhatian publik bukan saja menjadi perbincangan di Masyarakat Kota Medan tapi juga sudah menjadi perhatian khusus dari Anggota DPRD Medan.
"Sejak dilantik akhir Februari silam, Bobby-Aulia telah menunjukan sejumlah gebrakan. Namun, kami mengingatkan Bobby-Aulia tetap fokus merealisasikan janji-janji kampaye yang sudah di sampaikan kepada warga Kota Medan", tutupnya Syaiful di akhir acara tersebut.
Blunder KCW
Ini beberapa kebijakan yang menjadi perhatian dan catatan PKS dari 100 hari Kepemimpinan Bobby-Aulia :
1. Dibukanya Kesawan City Walk (KCW) dan Tidak Dilaksanakannya Ramadhan Fair.
Kebijakan ini kami menilai sebagai ketidakmampuan Pemko Medan dalam membaca situasi. Argumentasi Pemko Medan terhadap tidak dilaksanakannya Ramadhan Fair adalah terkait kondisi pandemi. Sementara argumentasi pembukaan KCW lebih ke masalah ekonomi. Buntutnya KCW menjadi persoalan serius terkait upaya penanganan pandemi sehingga terpaksa harus ditutup.
PKS sendiri mendukung upaya menghidupkan UMKM di KCW. Hanya saja, kebijakan hari ini jelas merupakan blunder yang menjadi catatan kita, dimana kemungkinan Wali Kota tidak mendapatkan atau tidak diberi masukan yang valid dari bawahannya atau mungkin bawahannya tidak berani memberi masukan terhadap kondisi sebenarnya.
2. Komunikasi dengan kawan-kawan media yang viral, kami menilai menjadi catatan di 100 hari ini terkait 'kebebasan pers'. Meski pada akhirnya persoalan ini telah reda. Namun, jejak digital akan menjadi catatan bahwa ada komunikasi yang tidak pas dibangun Bobby-Aulia terhadap upaya membangun keterbukaan informasi dan Kebebasan Pers. Meskipun dalam persoalan ini kami meyakini, Bobby-Aulia tidak menghendakinya.
3. Birokrasi, kami memberi catatan penting dalam perjalanan 100 hari ini, pemecatan Lurah, Kepala Lingkungan yang diduga terlibat pungli menjadi kredit point bagi Bobby-Aulia. Ini menjadi terobosan yang baik, sekaligus penguatan kepada bawahan agar benar-benar bekerja dengan baik dalam melayani masyarakat.
Namun, kita juga menyoroti adanya pengangkatan pejabat Pemko Medan yang pernah terlibat pesta narkoba. Kita melihat ini menjadi catatan penting, persoalan ini menunjukan adanya kemungkinan Bobby-Aulia tidak mendapatkan informasi atau tidak diberi informasi yang valid terhadap tracek record pejabat-pejabat yang diangkat.
4. Penanganan Sampah dan Normalisasi Drainase, kami menilai masih belum maksimal dilaksanakan, walau saat ini penanganan kebersihan sudah dialihkan ke Kecamatan masing-masing. Sampai saat ini kami masih mendapatkan laporan dan temukan sampah dan banjir dibeberapa daerah.
5. Penindakan Bangunan tak berizin, Fraksi PKS mendukung sepenuhnya, dan akan mendorong dan memberi penguatan agar Bobby-Aulia tidak hanya tegas diawal kepemimpinan tetapi lemah selanjutnya. Ada banyak bangunan Megah tak memiliki IMB tapi sepertinya belum tersentuh. "PKS yakin, Bobby Nasution sudah mendapatkan informasi terkait bangunan megah ini dan publik menunggu aksi selanjutnya".
6. Infrastruktur, terkait hal ini kami memakluminya, karena APBD saat ini yang merancang pemerintah sebelumnya sehingga memungkinkan Bobby-Aulia belum leluasa. Cukup banyak infrastruktur di Kota Medan yg butuh diperbaiki, ini membutuhkan biaya yg tidak sedikit, untuk itu FPKS mendukung langkah-langkah Bobby dalam percepatan peningkatan PAD Kota Medan.
7. Komunikasi Politik, sebagai anak muda dan baru di dunia perpolitikan, Bobby harus banyak belajar dan mendengarkan masukan dari siapa saja, sebagaimana karakter anak medan yg suka berkawan. Bobby jangan segan-segan meminta dan mendengarkan masukan dari PKS, Bobby harus membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Karena Medan ini milik bersama, bukan hanya milik Bobby semata. Kritik dan Saran itu biasa sebab merupakan bagian cinta kita terhadap Kota Medan. (son)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda