Illustrasi |
PATIMPUS.COM - Jika kita makan berdua dengan teman di sebuah rumah makan atau restoran, wajar saja membayar sampai ratusan ribu rupiah. Tapi bagaimana jikalau kita sampai membayar hingga ratusan juta rupiah? Ronaldo saja tak sampai segitu biaya makannya.
Peristiwa langka ini pernah terjadi di sebuah tempat jajanan malam di pinggir jalan Kota Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Seorang pengunjung, sebut saja namanya Wijaya, sempat pusing tujuh keliling dan nyaris saja stress.
Pasalnya, dia hampir saja kehabisan uang senilai ratusan juta rupiah di warung tempat dia makan. Padahal jika dihitung harga makanan dan minuman yang dikonsumsinya bersama temannya, biayanya tak sampai Rp 100 ribu.
"Dia sama kawannya makan nasi goreng dua porsi pakai tambah dan jus dua gelas," sebut Ardi, kasir di jajanan malam yang terletak di Jalan Pemuda Medan, kepada wartawan, Jumat (30/4/2021) Malam.
Ditambah pria yang akrab dipanggil Pak Haji ini, tamu itu tidak keberatan membayar makanannya berapa pun itu setelah dihitung pelayan. Setelah membayar dia langsung pergi.
"Tidak ada komplen. Setelah bayar dia langsung pergi sama temannya. Seperti terburu-buru, gitu," sebut Pak Haji, yang mengaku belum pernah menginjakkan kakinya di Tanah Suci Mekkah ini.
Kehebohan mulai terjadi beberapa menit kemudian setelah tamu tersebut, sebut saja namanya Wijaya, pergi dari warung pinggir jalan itu dengan mobilnya. Pasalnya, seorang pelayan menemukan sebuah tas hitam di meja nomor 2 dalam.
"Ketika dikejar, mobil tamu itu sudah menjauh. Tas itu diserahkan ke saya. Biasanya kalau tertinggal, pasti tamunya balik lagi. Kami tidak memeriksa isinya," terang Ardi yang mengaku mendapat gelar haji dari karyawan karena kerap memakai peci haji.
Benar saja. Beberapa menit kemudian, pria turunan Tionghoa itu kembali dan menanyakan tas hitam miliknya. Setelah memastikan itu milik Wijaya, Pak Haji pun menyerahkan tas itu ke Wijaya. Setelah menerima tas itu, Wijaya pun memeriksa isi tasnya.
Pak Haji Ardi |
Alangkah terkejutnya Pak Haji dan karyawan lainnya, karena di dalam tasnya berisi uang lembaran seratus ribu rupiah. Jumlahnya sangat banyak, hampir memenuhi isi tas itu yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Wijaya pun lega karena tak selembar pun uangmya ada yang hilang dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Haji dan karyawan Nasi Goreng Pemuda tersebut.
Sebagai rasa terima kasihnya, Wijaya mengambil 10 lembar uang seratus ribuan dan diserahkan ke Pak Haji. Pak Haji sempat menolak karena itu sudah kewajibannya membantu orang lain. Namun Wijaya memaksa dan tetap menyerahkan uang Rp 1 juta ke Pak Haji.
Kali ini Pak Haji tak dapat menolak dan terpaksa menerima uang terima kasih itu dari Wijaya. Lalu uang itu pun dibagi-bagikan kepada seluruh karyawan di Nasi Goreng Pemuda tersebut. "Rezeki orang inilah," senyum Pak Haji yang mengaku sangat ingin pergi umroh atau berhaji.
Sayangnya tamu itu langsung pergi tanpa menyebutkan nama dan tempat tinggalnya.
"Untunglah kita yang dapat, kalau orang lain itu, lewatlah. Pecahkan rekor makan malam termahal di dunia," canda Iwin, karyawan nasgor tersebut. (don)
Tidak ada komentar:
Write Berikan komentar anda